Mayoritas Mata Uang Asia Lesu, Rupiah Dibuka Melemah Rp 14.215 Per US$

Abdul Azis Said
12 Oktober 2021, 10:32
Rupiahm nilai tukar
ANTARA FOTO/Reno Esnir/aww.
Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.

Sentimen tapering off kembali menguat dua pekan terakhir yang ditunjukkan dengan kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS sejak akhir bulan lalu. Tingkat yield US Treasury pada perdagangan kemarin di level 1,61%, ini merupakan yang tertinggi sejak 3 Juni lalu di level 1,63%.

Kendati berpotensi memerah, Ariston menyebut pelemahan mungkin akan sedikit tertahan berkat sentimen positif dalam negeri. Ia menyebut perkembangan pandemi yang semakin baik mendorong ekspektasi positif terhadap ekonomi dan akhirnya membantu penguatan rupiah.

Berbeda dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto optimistis rupiah akan menguat hari ini. Ia meramal rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.172-Rp 14.255 per dolar AS. Penguatan rupiah akan ditopang tren kenaikan harga komoditas yang masih berlangsung.

"Perkembangan harga komoditas kemungkinan berdampak positif kepada neraca perdagangan," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Kenaikan harga-harga terjadi terutama di komoditas tambang. Harga alumunium naik 3,30% pada penutupan perdagangan semalam, tembaga juga naik 1,94%, zinc 2,51% dan timah 0,63%.

Kenaikan harga-harga komoditas sudah berlangsung beberapa bulan terakhir dan telah memicu surplus neraca dagang RI bulan Agustus tembus US$ 4,7 miliar. Ini merupakan rekor tertingginya sepanjang sejarah.

Kenaikan surplus didorong oleh pertumbuhan nilai ekspor yang lebih tinggi daripada impor. Nilai ekspor Indonesia tercatat sebesar US$ 21,40 miliar pada Agustus 2021, naik 20,95% dibandingkan pada bulan sebelumnya. Sementara itu, nilai impor Indonesia tercatat sebesar US$ 16,68 miliar pada Agustus 2021, naik 10,35% dari Juli 2021.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...