Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik, BI Ramal Inflasi 0,1% pada Oktober
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan IHK September deflasi 0,04% secara mtm. Ini merupakan deflasi kedua setelah deflasi dalam 0,16% pada Juli lalu. Harga-harga bahkan berhasil inflasi pada Juli dan Agustus sekalipun daya beli masyarakat terpukul akibat pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM level 1-4.
Meski demikian, penurunan harga-harga pada bulan lalu hanya terjadi pada jenis komoditas bergejolak yang deflasi 0,88%. Hal ini didorong deflasi pada komoditas telur ayam ras 0,07%, serta cabai rawit dan bawang merah masing-masing deflasi 0,03%.
Sementara itu, komponen inti yang sering menjadi pertimbangan utama untuk melihat kondisi daya beli masyarakat, tercatat inflasi sebesar 0,13%. Selain itu komponen harga diatur pemerintah juga mencatat inflasi 0,14%. Pasar tampaknya mulai menantikan arah pembalikan IHK kuartal terakhir tahun ini setelah deflasi bulan lalu, ini seiring tren musiman menuju akhir tahun dimana daya beli naik karena ada libur natal dan tahun baru.
Sementara BI meramalkan sampai akhir tahun inflasi masih akan rendah. Inflasi tahunan diperkirakan berada di bawah titik tengah kisaran sasarannya 3,0±1%, dan terjaga dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada 2022.