Bank Sentral Australia Perketat Moneter Akibat Inflasi Tinggi

Abdul Azis Said
2 November 2021, 17:27
australia, inflasi, suku bunga
ANTARA FOTO/REUTERS/Loren Elliott/WSJ/djo
Bank Sentral Australia telah melakukan sejumlah langkah moneter untuk menyalamatkan ekonomi. Hal ini dilakukan bukan hanya melalui suku bunga rendah, tetapi juga pembelian surat utang pemerintah.

Keputusan RBA ini juga kemungkinan akan memengaruhi BoJ apakah masih akan tetap mempertahankan stimulusnya atau melakukan hal yang sama dengan Australia.

Selain Australia, pasar juga mengantisipasi bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) yang akan mengumumkan rencana tapering off pekan ini. Berdasarkan notulen rapat pembuat kebijakan The Fed September lalu, bank sentral berencana memulai pengurangan pembelian asetnya paling cepat pertengahan bulan ini atau bulan depan. Sehingga keputusannya akan diumumkan dalam rapat beberapa hari lagi.

Sekalipun sudah mengurangi kontrol terhadap yield, RBA tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga acuannya hingga inflasi berkelanjutan di dalam targetnya 2-3%. Bunga acuan dipertahankan pada rekor rendah 0,1% dalam 12 bulan terakhir. Selain itu, ia juga akan menunggu perbaikan di sektor tenaga kerja.

Lowe juga berjanji untuk terus menginjeksi perekonomian lewat pembelian obligasi pemerintah senilai US$ 3 miliar setiap minggunya. Kebijakan itu akan dipertahankan hingga pertengahan Februari mendatang.

Indeks harga konsumen (IHK) Australia pada kuarta III 2021 terpantau inflasi 0,8% secara kuartalan dan 3% secara tahunan. Sementara komponen inti juga inflasi 0,7% secara kuartalan, kenaikan tertingginya dalam enam tahun terakhir. Secara umum inflasi dipengaruh kenaikan harga bahan bakar dan hunian.

Sekalipun inflasi masih akan terus memanas dalam jangka pendek, para pejabat RBA enggan menaikkan suku bunga karena ekonomi belum sepenuhnya pulih dari pandemi. Mereka mengkhawatirkan gejolak tahun 2010 kembali terulang, yakni terjadi tekanan deflasi ketika bunga acuan terlanjur diturunkan dan menyebabkan suku bunga 0% di banyak negara.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...