Ekonomi Masih Lesu, Jepang Akan Gelontorkan Stimulus Hampir Rp 7.000 T

Agustiyanti
19 November 2021, 18:19
jepang, tokyo, ekonomi jepang, ekonomi lesu, stimulus ekonomi
Pixabay/Sofia Terzoni
Ilustrasi. Ekonomi Jepang pada kuartal ketiga tahun ini minus 3% secara tahunan akibat lonjakan kasus Covid-19, setelah berhasil tumbuh pada 1,3% pada kuartal sebelumnya.

Jepang telah tertinggal dari negara lain dalam memulihkan ekonomi dari kemerosotan akibat pandemi. Kondisi ini memaksa pembuat kebijakan untuk mempertahankan dukungan fiskal dan moneter besar-besaran bahkan ketika negara-negara maju lainnya menghentikan stimulus. 

Tiga paket pengeluaran besar-besaran Jepang untuk melawan pandemi telah meninggalkannya dengan utang jangka panjang yang luar biasa kira-kira dua kali lipat dari ekonominya yang senilai US$5 triliun.

Namun, pembuat kebijakan berharap pengeluaran baru akan membantu menopang ekonomi, yang menyusut lebih dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga karena pukulan terhadap konsumsi dan ekspor dari pembatasan pandemi dan gangguan pasokan global. 

Ekonomi Jepang pada kuartal ketiga tahun ini minus 3% secara tahunan akibat lonjakan kasus Covid-19, setelah berhasil tumbuh pada 1,3% pada kuartal sebelumnya. Ekonomi terbesar ketiga dunia itu sebenarnya tidak pernah memberlakukan lockdown atau penguncian wilayah, tetapi memberlakukan keadaan darurat dengan meminta bisnis untuk menutup atau membatasi jam kerja.

Kebijakan tersebut tampaknya memukul konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat yang menjadi salah satu penyumbang terbesar ekonomi Jepang merosot 1,1% dibandingkan kuartal sebelumnya. 

Jepang saat ini juga tengah dihantui oleh lonjakan inflasi pada harga grosir  yang meroket ke level tertinggi dalam 40 tahun terakhir pada Oktober, menunjukkan kenaikan harga-harga di tingkat perusahaan. Lonjakan pada inflasi harga grosir Jepang terutama disebabkan masalah rantai pasok yang belum membaik. Selain itu, peningkatnya tekanan biaya, ditambah dengan melemahnya yen turut menggelembungkan harga barang-barang impor. 

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...