BI Cermati 5 Risiko Global, Tapering Off The Fed Hingga Aset Kripto

Abdul Azis Said
24 November 2021, 13:23
Perry warjiyo, gubernur BI, pemulihan ekonomi global
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pemulihan ekonomi global akan semakin seimbang tahun depan.

Dalam laporan Kajian Stabilitas Keuangan yang dirilis bulan lalu, BI memastikan akan terus memonitor transaksi kripto di tanah air seiring jumlah investor aset ini yang terus meningkat. BI memperkirakan jumlah investor kripto hingga Juni 2021 telah mencapai 6,5 juta. Jumlah ini bahkan dua kali lebih banyak dibandingkan investor di pasar saham sebanyak 2,4 juta.

Meski demikian, nilai dari perdagangan aset kripto ini cenderung masih kecil jika dibandingkan transaksi di pasar saham yang bisa mencapai Rp 35 triliun per hari. Bank Sentral menilai perdagangan aset kripto di dalam negeri masih bersifat early stage alias tahap awal. Hal ini terlihat dari fasilitas yang dimiliki oleh pedagang yang masih terbatas di pasar spot.

Keempat, semakin kuatnya tuntutan terhadap ekonomi dan keuangan hijau dari negara maju. Kelima, melebarnya kesenjangan dan perlunya inklusi keuangan, terutama antara negara maju dan berkembang.

"Dengan meningkatnya ketidakpastian global, kebijakan moneter akan mendukung stabilitas, sementara empat kebijakan lain yaitu makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pengembangan pasar uang, serta pengembangan UMKM dan ekonomi keuangan syariah akan tetap pro-growth," kata perry.

Perry mengatakan, kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah akan terus dilakukan sebagai upaya mitigasi atas normalisasi yang The Fed. Kebijakan suku bunga rendah juga akan tetap dipertahankan sampai ada tanda-tanda awal kenaikan inflasi.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...