MPR Minta Jokowi Pecat Sri Mulyani, Ini Pembelaan Kemenkeu

Abdul Azis Said
1 Desember 2021, 15:14
sri mulyani, MPR, kemenkeu
Antara/Hafidz Mubarak
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menegur Sri Mulyani karena berulang kali tidak hadir saat diminta bertemu dengan pimpinan MPR untuk membahas refocusing APBN untuk kebutuhan Covid-19.

"Sudah beberapa kali diundang oleh pimpinan MPR, Sri Mulyani tidak pernah datang. Dua hari sebelum diundang rapat, dia selalu membatalkan datang. Ini menunjukkan bahwa Sri Mulyani tidak menghargai MPR sebagai lembaga tinggi negara," kata Bamsoet dalam keterangan resminya, Selasa (30/11).

Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad sebelumnya meminta Presiden Joko Widodo untuk memberhentikan Sri Mulyani karena telah memotong anggaran MPR. Fadel berdalih jumlah anggaran terus menurun padahal jumlah pimpinan MPR periode ini naik dari 4 orang menadi 10 orang.

Kendati demikian, belum jelas berapa anggaran MPR yang kembali dipangkas pada tahun ini. Seperti diketahui, Sri Mulyani telah memangkas anggaran di berbagai Kementerian dan lembaga (K/L) sampai empat kali khusus tahun ini.

"Tujuannya adalah untuk membantu penanganan Covid-19 dikarenakan biaya rawat pasien yang melonjak sangat tinggi dari Rp 63,51 triliun menjadi Rp 96,86 triliun, serta akselerasi vaksinasi Rp 47,6 triliun," kata Prastowo.

Refocusing terutama kembali dilakukan saat Indonesia memasuki lonjakan akibat varian Delta pada kuartal ketiga yang lalu. Aanggaran juga dipakai untuk mendukung pelaksanan PPKM di daerah, termasuk untuk membantu masyarakat miskin dengan memperluas bansos, menyediakan bantuan subsidi upah (BSU) untuk pekerja terdampak pandem PPKM level 4, termasuk sektor UMKM.

Anggaran MPR di-refocusing satu kali tahun lalu dari Rp 603 miliar menjadi Rp 576 miliar.  Pada tahun ini , anggaran masih utuh dari alokasi awal sebesar Rp 750 miliar, tetapi diturunkan pada tahun depan menjadi Rp 695 miliar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...