Pertemuan Awal Jalur Keuangan G20 Rampung, Bahas IMF hingga Kripto
Sesi keempat membahas mengenai keuangan berkelanjutan termasuk ekonomi hijau. Dalam pertemuan awal, RI mengusulkan beberapa agenda terkait peningkatan kapasitas negara berkembang dan akses pendanaan global menuju transisi ekonomi ramah lingkungan.
“Akan dibahas showcase-nya seperti apa dan akan didukung organisasi internasional,” kata Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Ekonomi Makro dan Keuangan Internasional Wempi Saputra dalam kesempatan yang sama.
Sedangkan sesi kelima membahas pembangunan infrastruktur berkelanjutan. Dalam sesi ini G20 bersepakat bahwa pengembangan infrastruktur harus melibatkan banyak pihak terutama otoritas di daerah.
Selain itu pertemuan awal menyepakati adanya pusat kajian sebagai acuan pengembangan infrastruktur yang mampu meningkatkan laju ekonomi daerah. “Kami juga mengusulkan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan proyek menjadi bankable,” kata Wempi.
Adapun sesi keenam membahas perpajakan internasional. Dalam sesi ini, negara-negara G20 sepakat untuk melanjutkan pembahasan mengenai formulasi hak penarikan pajak bagi perusahaan yang beroperasi di banyak negara.
Selain itu pertemuan akan menindaklanjuti ketentuan pajak minimum global sebesar 15%. “Saat ini masih kerangka kerja, belum finalisasi. Semoga ada percepatan agar segera implementasi,” kata Wempi.