Ekonomi RI Peringkat Ke-8 Dunia di 2036, Salip Kanada dan Korsel

Abdul Azis Said
27 Desember 2021, 09:47
Ekonomi
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja memantau produksi tisu basah yang dibuat dengan mesin di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).

Perekonomian Indonesia dinilai telah menikmati tingkat pertumbuhan PDB yang kuat sejak mengatasi krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990-an. Di sisi lain, tingkat pertumbuhan penduduknya sedang, yakni rata-rata hanya 1% per tahun selama lima tahun terakhir.

Kemampuan perekonomian untuk bangkit pada tahun ini karena Indonesia dinilai cukup berhasil meredam dampak pandemi. Ini ditunjukkan dengan jumlah kematian akibat Covid-19 yang relatif kecil sepanjang Desember ini.

"Kampanye vaksinasi juga relatif berhasil menurut standar global, dengan 53,7% penduduk telah diberikan setidaknya satu dosis, selain itu, 37,8% sudah sepenuhnya terlindungi (vaksinasi lengkap)," tulis CEBR.

Laporan tersebut menunjukkan dua sektor yang berkontribusi kuat ke perekonomian RI yakni manufaktur dan pertanian. Manufaktur berkontribusi 19,8% terhadap PDB Indonesia tahu lalu. Sektor manufaktur yang berkembang pesat terutama tekstil dan garmen, makanan dan minuman, elektronik, bahan kimia dan suku cadang otomitif.

"Manufaktur Indonesia sebagai yang terbesar kesepuluh di dunia, setingkat di bawah Inggris dan Rusia. Selain itu, sektor ini juga mempekerjakan sekitar seperlima dari angkatan kerja aktif Indonesia," tulis laporan tersebut.

Selain itu, perekonomian RI juga didukung sektor pertanian yang kuat. Indonesia menjadi eksporter utama dunia khusus untuk minyak sawit dengan kontribusi hingga separuh pasokan minyak sawit dunia.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...