Bank Neo Commerce Gelar Rights Issue Lagi Awal 2022, Bidik Dana Rp 5 T

Andi M. Arief
29 Desember 2021, 21:59
bank neo commerce, bbyb, bank digital
Katadata
Bank Neo Commerce telah mendapatkan dana segar senilai Rp 2,73 triliun dari rights issue sepanjang 2021.
  1. Fitur pembiayaan digital atau digital lending yang akan tersedia pada akhir Januari 2022. Saat ini perusahaan memiliki fitur digital lending tetapi baru tersedia di apilikasi Akulaku sejak November 2021. 
  2. Fitur Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
  3. Bekerja sama dengan mitra strategis Application Programming Interface (API). Kerja sama ini ditujukan untuk menyediakan pembiayaan pada segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). 

Melalui strategi tersebut, perseroan berharap dapat menambah pengguna aplikasi Neobank menjadi 15 juta orang. Dari tambahan tersebut, 60-70% pengguna aplikasi atau 10,5 juta orang diharapkan menjadi nasabah. 

Adapun Tjandra juga menyebut, sekitar 30% dana hasil right issue akan digunakan untuk operasional perusahaan, seperti biaya marketing, edukasi, dan penguatan sumber daya manusia. 

BBYB saat ini baru saja rampung menggelar rights issue atau Penawaran Umum Terbatas (PUT) V melalui HMETD. Dalam aksin tersebut, perusahaan mengalami kelebihan pesanan atau oversubscribed sebanyak 679 juta saham atau senilai Rp 882,5 miliar.  Bank digital ini pun berhasil menghimpun dana senilai Rp 2,49 triliun.

Emiten perbankan berkode BBYB ini menerbitkan saham baru melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak-banyaknya 1,92 saham baru seharga Rp 1.300 per saham. Dengan kata lain, perusahaan mengalami kelebihan permintaan sebesar 35,23% dari batas atas target penawaran umum terbatas (PUT) V. 

Ini adalah kali kedua PUT BBYB mengalami kelebihan permintaan. Sebelumnya, PUT IV pada 2021 juga mengalami kelebihan tersebut mencapai 426 juta saham senilai Rp127,9 miliar. Pada PUT IV, efek yang ditawarkan mencapai 832,72 juta saham dengan harga Rp 300 per saham. Alhasil, dana segar hasil PUT IV yang diterima perseroan mencapai Rp 249,82  miliar. 

Secara total, perseroan telah mendapatkan dana segar senilai Rp 2,73 triliun sepanjang 2021. Tujuan dua PUT yang dilakukan pada tahun ini adalah memenuhi syarat modal inti yang ditetapkan OJK minimal Rp 2 triliun pada akhir tahun ini. Angka tersebut akan naik menjadi Rp 3 triliun pada akhir 2022. Per September 2021, modal inti BBYB baru mencapai Rp 1,02 triliun. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...