Chairul Tanjung Ungkap Fenomena Baru 'Lonely Economy', Apa Itu?

Abdul Azis Said
22 Maret 2022, 17:36
chairul tanjung, lonely economy, ekonomi, konsumsi masyarakat
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Chairman dan Founder CT Corp yang juga Mantan Menko Perekonomian Chairul Tanjung menyebut, mulai muncul fenomena baru yang disebut 'lonely economy' yang dapat mengubah pola konsumsi masyarakat dan bisnis.

Rumah tangga di Asia disebut semakin sempit, menyusul tren penyempitan rumah tangga di Amerika Serikat dan Eropa yang sudah berlangsung sejak tahun 1960-an. Ukuran rata-rata rumah tangga di sebagian besar negara Asia selama 20 tahun terakhir sudah turun, penurunan 30% di Cina dan 10% di Indonesia.

"Hampir dari sepertiga rumah tangga di negara maju Asia dan lebih dari 15% di Cina merupakan rumah tangga yang terdiri atas satu orang, dan Lonely Economy mulai muncul," kata McKinsey.

Tren Lonely Economy ini salah satunya terlihat dari kepemilikan terhadap hewan peliharaan yang meningkat di Asia. Di Cina, kepemilikan terhadap hewan peliharaan naik 114% selama periode 2015-2020, di Thailand 23% dan Singapura 12%.

Fenomena ini juga mendorong munculnya pola konsumsi baru salah satunya pada porsi yang lebih kecil untuk makanan kemasan, dan bahkan bisa menyebabkan pergeseran pola urbanisasi karena meningkatnya permintaan terhadap perumahan unit tunggal. Pergeseran demografis juga akan mendorong pertumbuhan jenis rekreasi tertentu, terutama meningkatnya hiburan digital, makanan untuk sendirian dan solo traveling.

"Pasar lonely economy tumbuh kuat karena konsumen semakin fokus pada kesehatan mental dan pilihan gaya hidup sehat," tulis McKinsey.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...