Chatib Basri Setuju Pemerintah Hapus HET dan Berikan BLT Minyak Goreng
Ia menjelaskan, kontrol harga dengan memberlakukan HET akan menimbulkan kelangkaan. Ini sempat terjadi beberapa waktu lalu saat HET ditetapkan di bawah biaya produksi yang sudah tinggi, maka barang hilang dari peredaran. Fenomena serupa menurutnya bukan hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga di beberapa negara berkembang seperti di Polandia dan Amerika Latin.
Di samping untuk minyak goreng, pemerintah sebetulnya telah merencanakan reformasi pada belanja subsidi dengan mengubah skema subsidi dari subsidi terbuka menjadi tertutup dan targeted. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, subsidi terbuka yang diberikan kepada barang sebenarnya tidak tepat sasaran.
"Bahkan sebenarnya dalam beberapa konteks itu memperburuk ketimpangan karena yang miskin mendapatnya sedikit sementara yang kaya justru mendapat banyak benefit, contohnya BBM dan LPG," ujarnya dalam acara yang sama dengan Chatib.
Bukan hanya pemerintah, ia mengatakan parlemen juga menunjukkan sikap satu suara bahwa penyaluran subsidi targeted kepada masyarakat langsung lebih efektif. Ia mencontohkan, pemerintah menyalurkan BLT minyak goreng kepada penerima alih-alih mensubsidi minyak gorengnya. Selain kepada minyak goreng, Febrio memastikan terus mempertimbangkan untuk dilakukan reformasi penyalurna subsidi untuk barang lainnya tetapi dengan tetap melihat waktu yang tepat.