Kemenkeu Ramal Ekspor Masih Akan Tinggi Hingga Beberapa Bulan ke Depan
Oleh karena itu, Febrio menyebut pemerintah berkomitmen untuk terus menggalakan ekspor yang bernilai tambah tinggi dengan hilirisasi sumber daya alam (SDA). Beberapa prioritas hilirisasi SDA pemerintah yakni tambang dan mineral, CPO, migas dan batu bara.
Ekspor yang semakin kuat diharapkan dapat menopang surplus neraca perdagangan sehingga terus memberikan dampak positif bagi aktivitas sektor riil. Selain itu, surplus yang tinggi ini juga akan menopang stabilitas nilai tukar rupiah di tengah tekanan risiko global sehingga menjadi bantalan stabilitas ekonomi domestik.
"Arah penguatan tahun 2022 diperkirakan jauh lebih baik dibandingkan 2021. Hal ini disebabkan kondisi surplus neraca perdagangan yang lebih besar, serta pandemi yang semakin mengarah ke endemi yang memperkecil hambatan mobilitas," kata Febrio.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang pada April menyentuh rekor tertingginya sepanjang sejarah mencapai US$ 7,56 miliar, jauh di atas surplus bulan Maret US$ 4,54 miliar. Kondisi ini melanjutkan tren surplus selama 24 bulan berturut-turut. Surplus jumbo tersebut tidak lepas dari kinerja ekspor yang masih berhasil tumbuh positif 3,11% dibandingkan bulan sebelumnya, sementara impor terkontraksi 10,01%.