Utang Pemerintah Turun Menjadi Rp 7.002 T, tapi Kepemilikan Asing Naik

Abdul Azis Said
27 Juni 2022, 09:11
utang pemerintah
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/YU
Ilustrasi.

Namun, rasio utang dalam mata uang rupiah tersebut turun dari bulan sebelumnya 71,13%. Penurunan ini seiring kenaikan pada SBN valas dan pinjaman dari luar negeri.

Kemenkeu memastikan portofolio utang dijaga agar terus optimal, sehingga peningkatan utang pun telah diperhitungkan secara matang demi mendapatkan risiko dan biaya yang paling efisien.

Dari segi jatuh tempo, komposisi utang juga dikelola dengan mempertimbangkan kemampuan bayar dan kapasitas fiskal. Rata-rata jatuh tempo utang sepanjang tahun 2022 ini masih terjaga di kisaran 8,7 tahun.

Di tengah kondisi risiko global yang kini bergeser ke perang dan pengetatan moneter di AS, Kemenkeu akan melakukan beberapa penyesuaian pembiayaan utang sepanjang tahun ini. Diantaranya, penurunan target lelang SBN, fleksibilitas penerbitan SBN valas, fleksibilitas pembiayaan melalui development partners, optimalisasi SBN ritel, serta penguatan sinergi dengan Bank indonesia.

Pemerintah juga mengandalkan pendapatan negara yang diperkirakan kembali cerah pada tahun ini serta pemanfaat Saldo Anggaran Lebih (SAL) untuk mengurangi defisit APBN. Dengan begitu, pembiayaan utang juga bisa dikurangi.

"Defisit APBN 2022 diperkirakan akan lebih rendah dari target sebagaimana dua tahun sebelumnya. Pemerintah optimis di tahun 2023 APBN dapat kembali menuju defisit di bawah 3% terhadap PDB," kata Kemenkeu.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...