Sri Mulyani Sebut Resesi Ekonomi Global Makin Nyata, RI Perlu Waspada
Jika melihat berbagai indikator tersebut, Sri Mulyani tidak heran jika risiko Indonesia relatif kecil dibanding negara lain.
"Kalau disebutkan survei Bloomberg ada yang risiko resesinya hingga di atas 70%. Nah, Indonesia ada di ujung bawah. Itu menggambarkan indikator neraca pembayaran, APBN, ketahanan dari PDB kita dan juga dari sisi korporasi maupun rumah tangga," kata dia kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7).
Kenaikan suku bunga menjadi salah satu penyebab ekonomi dunia berisiko melambat dan masuk ke jurang resesi. Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan memperkirakan tren suku bunga global akan terus meningkat hingga 2023 dan mendorong inflasi menurun.
Direktur Eksekutif IMF Kristalina Georgiev menjelaskan, harga sejumlah komoditas, termasuk minyak mulai menurun dalam beberapa bulan terakhir. Namun, bank-bank sentral harus mengerek suku bunga untuk mengendalikan inflasi meski terdapat risiko terjadinya resesi ekonomi.
“Bank-bank sentral sedang melangkah untuk mengendalikan inflasi, itu adalah prioritas. Mereka harus terus berjalan sampai jelas bahwa ekspektasi inflasi tetap tertambat dengan kuat, ”kata Georgieva akhir pekan lalu, dikutip dari CNBC.