Rupiah Menguat ke 14.865/US$ Ditopang Positifnya Data Ekonomi RI
Selain itu, penguatan rupiah ditopang oleh pelemahan indeks dolar AS. Hal ini seiring ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang mereda dengan turunnya imbal hasil obligasi AS.
Hal tersebut terjadi lantaran ekspektasi inflasi konsumen AS menurun. Lukman mengatakan pasar menunggu data data inflasi AS yang dirilis besok malam.
Analis pasar uang Ariston Tjendra juga memperkirakan rupiah akan menguat terbatas hari ini ke level Rp 14.850, dengan potensi pelemahan di kisaran Rp 14.930 per dolar AS. Penguatan rupiah karena sentimen positif pasar terhadap perekonomian Indonesia.
"Tapi rupiah masih dibayangi oleh ekspektasi bahwa The Fed akan kembali agresif menaikkan suku bunga acuan pada rapat berikutnya," kata Ariston.
Pasar menunggu rilis data inflasi AS besok. Jika data menunjukkan inflasi tinggi akan mendorong menguatnya ekspektasi kenaikan bunga yang agresif oleh The Fed.
The Fed sudah mengerek suku bunga acuannya 225 bps dalam empat pertemuannya terakhir. Bank sentral utama dunia itu bahkan mengerek bunga agresif 75 bps dalam dua pertemuannya beruntun pada bulan lalu.