Pemerintah Akan Kucurkan Bansos Tambahan jika Harga BBM Naik

Abdul Azis Said
26 Agustus 2022, 20:38
Sejumlah warga mengikuti acara pemberikan paket bantuan sosial untuk keluarga beresiko stunting di Masjid Desa Bak Sukon, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (29/6/2022).
ANTARA FOTO/Ampelsa/wsj.
Sejumlah warga mengikuti acara pemberikan paket bantuan sosial untuk keluarga beresiko stunting di Masjid Desa Bak Sukon, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Rabu (29/6/2022).

Kementerian Keuangan mengkaji pemberian tambahan bantuan sosial (bansos) jika harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi diputuskan untuk naik. Sinyal kenaikan harga BBM sudah dilontarkan sejumlah menteri di tengah anggaran subsdi dan kompensasi energi tahun ini yang terancam 'jebol'.

Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan, Made Arya Wijaya, menyebut pihaknya telah menerima masukan dari berbagai pihak untuk menambah bansos kepada masyarakat miskin dan rentan apabila harga BBM kemudian dinaikkan. Ia mengaku pihaknya juga tengah memikirkan masukan tersebut.

"Sementara sudah dibuat exercise kebutuhannya," kata Made kepada Katadata.co.id, Jumat (26/8).

Namun ia tidak merincikan opsi apa saja yang disediakan Kementerian Keuangan tersebut. Adapun desain tambahan bansos yang akan diberikan nanti akan bergantung pada kebijakan yang dipilih presiden.

"Mengingat kebijakan kenaikan harga BBM belum diputuskan, maka berapa besar cadangan untuk bansos juga belum ditetapkan," tambah Made.

 Kementerian Keuangan sebelumnya juga telah menyediakan cadangan untuk tambahan bantuan sosial dari dana PEN sebesar Rp 18 triliun. Namun, Made tidak merincikan apakah opsi penambahan bansos untuk BBM nantinya termasuk akan mengambil dari dana cadangan tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana pada Kamis (25/8) juga menyebut pemerintah akan memberi bansos sebagai kompensasi jika harga BBM dinaikkan. "Bantuan sosialnya diminta untuk diperdalam, anggarannya dari mana, programnya seperti apa," kata Airlangga.

Adapun anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun ini sebesar Rp 502,4 triliun. Tetapi seiring kenaikan harga minyak dunia, nilai tersebut berisiko tidak akan cukup sampai akhir tahun. Itu artinya, pemerintah memerlukan tambahan anggaran subsidi energi sebesar Rp 195,6 triliun jika tidak ingin menaikkan harga BBM.

Namun, pemerintah tampaknya tidak akan menambah anggaran subsidi. Hal ini seiring dengan komentar sejumlah menteri beberapa pekan terakhir yang mengisyaratkan harga bahan bakar subsidi segera naik. Jika mengacu pada pernyataan Menteri koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B Pandjaitan sebelumnya, harga BBM seharusnya naik pekan ini.

"Mungkin minggu depan presiden akan mengumumkan kenaikan harga BBM. Presiden sudah mengindikasikan. tidak mungkin kita mempertahankan harga yang terus demikian. Itu beban yang terlalu besar untuk APBN," kata Luhut saat memberikan kuliah umum di Universitas Hasanuddin pada Jumat (18/8).

 Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), sebagian besar masyarakat mengharapkan sejumlah bantuan agar tak perlu keluar rumah. Bantuan-bantuan terutama diperlukan selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang.

Bantuan yang paling diharapkan adalah sembako, seperti yang dikemukakan 50% responden. Kebutuhan sembako paling diharapkan masyarakat yang kesehariannya mengurus rumah tangga dan menganggur.

Selain itu, obat dan pelayanan kesehatan masuk prioritas kedua. Sebab ada 39,5% responden yang membutuhkan bantuan tersebut guna mengurangi mobilitas di luar rumah.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...