Kemenkeu Ramal Realisasi Subsidi LPG Lebih Kecil dari Alokasi

Abdul Azis Said
16 September 2022, 14:33
LPG 3kg, konsumsi LPG, listrik, bbm
ANTARA FOTO/Feny Selly
Ilustrasi. Volume konsumsi LPG 3kg diperkirakan akan sesuai dengan target, tetapi harga keekonomian lebih rendah dari asumsi dalam APBN.

Kementerian Keuangan memperkirakan 68% dari alokasi anggaran subsidi LPG tahun ini atau Rp 91,7 triliun justru tidak tepat sasaran. Anggaran puluhan triliun itu justru mengalir kepada kelompok mampu.

"Setiap tabung LPG 3 Kg yang dibeli masyarakat, APBN menanggung Rp 31.275, itulah besaran subsidi yang dinikmati masyarakat dan kebanyakan justru dinikmati masyarakat mampu," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Kacaribu dalam rapat dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI awal pekan ini,

Febrio menyebut, subsidi LPG 3 kg termasuk regresif alias tidak tepat sasaran karena masyarakat kaya justru menikmati lebih banyak. Data Susenas 2021 menunjukkan, hampir seperlima dari volume subsidi LPG justru mengalir ke 10% kelompok masyarakat terkaya. Sebaliknya, 10% masyarakat termiskin hanya memperoleh porsi paling kecil yakni 4%.

Adapun DPR mengusulkan dilakukan konversi dari LPG 3 kg ke kompor listrik. Penarikan LPG tabung melon ini bisa membantu menghemat uang negara, pasalnya tidak perlu lagi diberikan subsidi LPG yang menyedot ratusan triliun. 

PT Perusahaan Listrik Negara mengaku sudah menyiapkan paket kompor listrik induksi secara gratis kepada masyarakat. Kompor listrik ini rencananya dibagikan kepada 5 juta keluarga pada tahun depan.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...