ADB Ramal Harga Barang di RI Masih Melambung Hingga Semester I 2023

Image title
Oleh Abdul Azis Said
21 September 2022, 17:00
inflasi, harga barang
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Ilustrasi. ADB menyebut, inflasi tinggi yang masih bertahan hingga paruh pertama tahun depan disebabkan baseline effect dari inflasi yang cenderung terkendali selama periode Januari-Juni tahun ini

Kementerian Keuangan sebelumnya juga memperkirakan lonjakan inflasi terjadi pada bulan ini karena kenaikan harga BBM. Inflasi September melonjak menjadi 1,38% secara bulanan dari perkiraan deflasi 0,12% jika tak ada kenaikan harga BBM.

"Kalau harga BBM naik, pasti harga barang lain akan ikut terpengaruh, maka itu inflasi akan naik," kata Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam kuliah umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, Senin (12/9).

Ia menyebut inflasi memang akan meningkat bulan ini tetapi akan berangsur turun pada bulan depan dan kembali ke pola normal bulanan pada November. Inflasi Oktober secara bulanan diperkirakan 0,45% dari perkiraan inflasi 0,07% jika tidak ada kenaikan harga BBM. Inflasi bulan November akan kembali turun menjadi 0,27% sebelum naik lagi pada akhir tahun sebesar 0,58% pada Desember.

Suahasil juga memperkirakan inflasi pada akhir tahun akan mencapai 6,3%-6,7%. Perkiraan ini lebih tinggi dibandingkan perhitungan inflasi jika tidak ada kenaikan harga BBM sebesar 3,5%-4,5% pada akhir tahun ini. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...