Rupiah Anjlok ke 15.600/US$, Sri Mulyani Beberkan Untung Rugi ke APBN

Abdul Azis Said
21 Oktober 2022, 19:34
rupiah, rupiah melemah, APBN
KATADATA/ Arief Kamaludin
Ilustrasi. Nilai tukar rupiah hari ini ditutup melemah di level Rp 15.623 per dolar AS.

"Dalam situasi global yang tidak kondusif, kita juga mengurangi lebih dari 29% penerbitan surat utang kita, ini yang membuat kita cukup terlindungi," kata Sri Mulyani.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Luky Alfirman mengatakan, depresiasi rupiah  belum terlalu jauh dari asumsi yang ada di dalam APBN. Meskipun rupiah sudah amblas jauh melampaui Rp 15.000 per dolar AS, rata-rata rupiah secara year-to-date (ytd) sampai 18 Oktober masih mencapai Rp 14.664 per dolar AS. Selisihnya hanya sekitar 300 dari asumsi rata-rata rupiah dalam APBN tahun ini sebesar Rp 14.350 per dolar AS.

"Pelemahan rupiah dari asumsi makro tidak terlalu besar, artinya dampak kepada biaya bunganya pun tidak terlalu besar," kata Luky dalam acara yang sama dengan Sri Mulyani.

Rencana pembayaran bunga utang juga akan lebih rendah dari pagu. Luky menyebut, penghematan yang dihasilkan tersebut lebih besar dibandingkan kenaikan biaya bunga utang yang harus dibayar karena depresiasi kurs.

Alasan lain adalah tidak perlu terlalu khawatir karena porsi utang dalam bentuk valuta asing di dalam komposisi utang pemerintah terus menyusut. Porsi utang dalam denominasi mata uang asing sebesar 29% sampai dengan Agustus lalu, sudah menyusut jauh dari satu dekade lalu yang mencapai di atas 40%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...