IMF: Biaya Fragmentasi ke Ekonomi Global Bisa Setara PDB Jepang

Agustiyanti
17 Januari 2023, 06:36
fragmentasi, ekonomi global, IMF
123rf/maksym yemelyanov
Ilustrasi. IMF melihat fragmentasi akan membebani ekonomi global.

“Alih-alih mengejar tingkat pendapatan ekonomi maju, negara berkembang akan semakin tertinggal,” kata laporan itu.

IMF merekomendasikan tiga pendekatan untuk mengatasi fragmentasi, yakni memperkuat sistem perdagangan internasional, membantu negara-negara yang rentan untuk menangani utang, dan meningkatkan aksi iklim.

Topik-topik ini kemungkinan besar akan banyak ditampilkan dalam diskusi di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, mulai Senin (16/1) waktu Davos. Perhelatan ini mengangkat tema “kerja sama di dunia yang terfragmentasi”.

Menteri Keuangan Sri Mulyani sebelumnya juga telah memperingatkan bahwa fragmentasi akan menjadi salah satu risiko global yang membayangi perekonomian Indonesia pada tahun ini. 

“Perang di Ukraina terus memperburuk krisis ketahanan pangan dan gizi global, dengan harga energi, makanan, dan pupuk yang tinggi dan mudah berubah, kebijakan perdagangan yang membatasi, dan gangguan rantai pasokan,” ujar Menkeu saat pertemuan para Menkeu dan Gubernur Bank Sentral  G20 di Bali pada Oktober 2022.

Sri Mulyani mengatakan, pandemi dan perang di Ukraina telah membuat harga energi melonjak, mengakibatkan kekurangan energi dan masalah keamanan energi. Gejolak harga energi telah mempengaruhi sebagian besar negara, tetapi negara-negara berkembang menghadapi beban tertinggi.

Di sisi lain, menurut dia, pengetatan kebijakan moneter global terjadi secara lebih cepat dari yang diantisipasi, dengan banyak negara maju dan berkembang menaikkan suku bunga mereka secara signifikan. Kondisi ini  menciptakan risiko limpahan di seluruh dunia.

“Kepemimpinan yang kuat dan tindakan kolektif yang cepat diperlukan untuk membawa dunia kembali ke pertumbuhan yang kuat, berkelanjutan, seimbang, dan inklusif,” ujarnya. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...