Jelang Rilis Data Pertumbuhan Ekonomi Kuartal I, Ekonom Ramal Melambat
3. BNI Sekuritas - Damhuri Nasution
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,92%. Pertumbuhan yang lebih lambat karena faktor musiman dimana belanja pemerintah masih rendah. Investasi juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya karena ekspansi usaha di awal tahun biasanya belum banyak tetapi masih memberi sumbangan positif ke pertumbuhan PDB.
Konsumsi rumah tangga diperkirakan masih tumbuh baik seiring inflasi yang terjaga dan menguatnya keyakinan konsumen. Di sisi lain, sumbangan net ekspor akan semakin menurun seiring penurunan volume dan harga komoditas.
4. Bank Central Asia (BCA) - David Sumual
Ekonom BCA David Sumual memperkirakan pertumbuhan ekonomi capai 4,9%. Kinerjanya akan lebih lambat dari perkiraan karena penurunan harga komoditas menyebabkan net ekspor tak setinggi sebelumnya dan minat untuk berbelanja dari kelompok masyarakat menegah atas juga belum terlalu kuat.
Namun investasi diperkirakan cukup baik didukung likuditas yang masih baik dan suku bunga kredit secara umum belum naik.
5. Bank Permata - Josua Pardede
Pertumbuhan ekonomi diramal 4,99%. Perekonomian pada tiga bulan pertama tahun ini ditopang oleh konsumsi dan investasi saat net ekspor melambat.
Konsumsi rumah tangga yang masih solid terbukti dari beberapa data seperti keyakinan konsumen yang menguat, penjualan eceran tumbuh lebih tinggi dari kuartal sebelumnya, hingga peningkatan impor barang konsumsi.
Pertumbuhan investasi diperkirakan lebih tinggi dari kuartal sebelumnya. Peningkatan ini didorong investasi bangunan, tercermin dari membaiknya penjualana semen. Kinerja ini juga tercermin dari impor barang modal yang tumbuh di awal tahun ini.
6. CORE Indonesia - Yusuf Rendy Manilet
Pertumbuhan ekonomi diperkirakan 4,7-5%. Inflasi yang masih tinggi pada awal tahun menjadi tantangan utama. Namun kebijakan pencabutan PPKM mendorong mobilitas masyarakat makin longgar sehingga mendukung pertumbuhan konsumsi.
Kontribusi ekspor mulai berkurang sejalan dengan moderasi harga komoditas. Karena itu, Yusuf melihat perekonomian Indonesia berangsur kembali ke pola sebelum pandemi dimana andil investasi ke PDB akan lebih besar dari ekspor.
7. LPEM FEB Universitas Indonesia - Teuku Riefky
Pertumbuhan antara 4,9%-5%. Kinerja ini didorong oleh aktivitas domestik yang kuat, terutama karena menyambut Ramadan dan lebaran yang persiapannya sebagian jatuh di kuartal pertama. Investasi langsung asing (FDI) pada kuartal pertama yang lebih tinggi mencerminkan kepercayaan investor terhadap perekonomian domestik membaik.
8. Samuel Sekuritas - Harry Su
Pertumbuhan 4,9%. Perekonimian masih ditopang konsumsi rumah tangga yang biasanya menyumbang lebih dari separuh perekonomian nasional.