Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI 5,03% Tertinggi Kedua di G20
Perekonomian Indonesia tumbuh 5,03% secara tahunan pada kuartal pertama tahun ini. Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kinerja tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan terbesar di antara kelompok G20.
"Jadi, di tengah dunia yang pertumbuhannya lambat, yang lain belum pulih kita sudah pulih duluan," kata dia kepada awak wartawan di kantornya, Jakarta, Jumat (5/5).
Meski demikian, ia mengakui bahwa tiga tahun pandemi tidak serta merta membawa seluruh sektor usaha pulih dari Covid-19. Ia menyebut beberapa sektor, termasuk di antara transportasi dan akomodasi, perlu didorong agar pulih lebih cepat.
Khusus untuk sektor transportasi, pemerintah mendorong agar harga tiket bisa ditekan lebih murah. Dengan demikian masalah harga tiket tidak lagi jadi persoalan bagi masyarakat dan demand terhadap sektor ini semakin meningkat.
Airlangga menyebut pihaknya tengah mengkaji upaya untuk menekan harga avtur bisa turun. Pasalnya, pembentukan harga tiket pesawat sebagian besar dipengaruhi harga avtur.
Namun, sektor transportasi sebetulnya sudah makin membaik. BPS mencatat sektor ini tumbuh 15,93% secara tahunan pada kuartal pertama. Transportasi mencatatkan pertumbuhan paling tinggi dibandingkan lapangan usaha lainnya.
Kinerja tersebut seiring pertumbuhan sub sektor transportasi udara juga melesat 41% karena makin banyak orang bepergian naik pesawat. Subsektor angkutan rel pun meningkat tajam 51% karena peningkatan jumlah penumpang dan barang yang diangkut.
Lapangan usaha lainnya yang tumbuh tinggi yakni sektor akomodasi dan makan minum. Sektor ini selama pandemi menjadi sektor yang terpukul paling dalam sehingga pulih paling lambat. Peningkatan kunjungan wisatawan dan perhelatan beberapa acara nasional dan internasional belakangan ini membantu sektor akomodasi dan makan minum mampu tumbuh 11,6% pada kuartal pertama tahun ini.
Geliat pemulihan di dua sektor tersebut tak lepas dari mobilitas masyarakat yang makin ramai. "Pencabutan PPKM dan penyelenggaraan beberapa kegiatan besar nasional maupun internasional cukup signifikan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi kuartal pertama tahun ini," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers daring, Jumat (5/5).
Secara keseluruhan, perekonomian nasional berhasil tumbuh 5,03% secara tahunan, lebih tinggi dari kuartal sebelumnya dan di atas perkiraan pasar. Airlangga menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di atas 5% selama enam kuartal beruntun.