Pemerintah Bayar Utang, Cadangan Devisa Indonesia Turun US$ 145,2 M

Agustiyanti
8 Mei 2023, 13:53
cadangan devisa, dolar AS
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Ilustrasi. Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Menurut Kemenkeu, fluktuasi posisi utang pemerintah dipengaruhi oleh adanya transaksi pembiayaan berupa penerbitan dan pelunasan surat berharga negara (SBN), penarikan dan pelunasan pinjaman, serta perubahan nilai tukar mata uang.

Utang pemerintah terbagi atas dua jenis, yakni obligasi atau surat berharga negara (SBN), plus pinjaman dari dalam dan luar negeri.

Instrumen SBN masih mendominasi utang pemerintah yang mencapai 88,53% dengan nilai Rp 6.846 triliun pada akhir 2022.

Nilai utang obligasi pemerintah tersebut meningkat Rp 755,69 triliun dari akhir 2021 yang sebesar Rp 6.090,31 triliun. Melonjaknya utang SBN terutama berasal dari dalam negeri.

Utang SBN domestik pada akhir 2022 bertambah Rp 629,49 triliun menjadi Rp 5.452,36 triliun. Sementara, utang SBN valuta asing (valas) naik Rp 127,09 triliun menjadi Rp 1.394,53 triliun.

Adapun utang pemerintah yang berbentuk pinjaman pada akhir tahun lalu meningkat Rp 68,54 triliun menjadi Rp 887,1 triliun pada akhir 2022. Penambahan pinjaman terutama berasal dari luar negeri, yakni dari pinjaman multilateral, bilateral dan bank komersial.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...