BI Beberkan Dampak Alotnya Negosiasi Plafon Utang AS ke RI

Abdul Azis Said
25 Mei 2023, 17:21
Dolar AS, rupiah, utang
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Mayoritas mata uang dunia ramai-ramai melemah akibat dolar AS yang menguat, termasuk rupiah.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede sebelumnya mengatakan, alotnya kesepakatan plafon utang AS telah menjadi perhatian pasar setidaknya dua pekan terakhir. Hal ini mempengaruhi minat investor untuk menanamkan modalnya ke aset berisiko termasuk di Indonesia. 

Namun, Josua menyebut dampaknya relatif terbatas. Hal ini tercermin dari outflow atau aliran keluar modal asing dari pasar obligasi pemerintah Indonesia dan pasar saham relatif kecil. Selain itu, tekanan terhadap nilai tukar juga tak signifikan. Kurs garuda dinilai masih stabil. 

Di sisi lain, imbal hasil atau yield surat utang pemerintah AS yang meningkat karena kekhawatiran default tak serta merta mengerek yield surat utang pemerintah Indonesia. Ia menyebut yield di dalam negeri justru menurun yang mencerminkan minat investor masih positif.

"Kami melihat ada kepercayaan diri dari investor domestik yang mendorong penurunan yield surat utang pemerintah Indonesia saat kepemilikan asing justru turun atau terjadi outflow," kata Josua, Rabu (24/5). 

Menurutnya, sekalipun investor khawatir soal risiko default di AS, mereka juga optimistis dengan fundamental ekonomi Indonesia. Berbagai data domestik membaik seperti surplus neraca pembayaran yang meningkat dan inflasi terus turun. Berbagai perbaikan data itu yang mendukung obligasi domestik berada pada tren membaik. 

Meski demikian, menurutnya tekanan ke pasar keuangan Indonesia berisiko meningkat jika kebuntuan soal plafon utang AS itu berkepanjangan dan berujung default. Namun, ia tak bisa memastikan apakah 'bencana' di AS itu kemudian bisa membalikkan rupiah ke atas Rp 15.000/US$ lagi atau justru masih bisa stabil.

Pemerintah AS telah mencapai batas maksimal penarikan uangnya. Karena itu, pemerintah perlu meminta persetujuan dari Kongres AS untuk menangguhkan atau menaikkan plafon utang. Namun kesepakatan antara pemerintahan presiden Joe Biden dengan Kongres AS tak kunjung mencapai kesepakatan.

Menteri Keuangan Janet Yellen sudah mewanti-wanti bahwa pemerintah AS akan kehabisan dana jika kesepakatan untuk menaikkan plafon utang tak tercapai hingga awal bulan depan. Ini artinya, pemerintah berisiko shut down alias tutup sementara dan tak mampu membayar semua tagihannya, termasuk membayar utang jatuh tempo yang bisa berujung default atau gagal bayar.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...