Kementerian PUPR Ajukan Anggaran Tahun Depan Rp 128 T
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR mendapatkan pagu indikatif Tahun Anggaran atau TA 2024 sebesar Rp 128,15 triliun, naik dibandingkan tahun ini sebesar Rp 125 triliun.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, besaran anggaran untuk 2024 ini diprioritaskan pada program nasional sesuai dengan tema Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2024 yakni 'Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'.
Basuki mengatakan, Kementerian PUPR fokus pada penyelesaian pekerjaan konstruksi lintas tahun anggaran (Multi Years Contract), serta mengoptimalkan infrastruktur yang sudah terbangun melalui pendekatan operasi, pemeliharaan, optimalisasi, dan rehabilitasi atau OPOR, dan direktif presiden pada tahun depan.
"Sesuai arahan Bapak Presiden, seluruh pekerjaan konstruksi harus sudah tuntas pada akhir tahun 2024, sehingga infrastruktur tersebut dapat segera dirasakan manfaatnya oleh masyarakat," ujar Basuki dalam Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Rabu (7/6).
Pagu indikatif anggaran Kementerian PUPR TA 2024 akan digunakan untuk kegiatan bidang sumber daya air sebesar Rp 44,00 triliun dengan kegiatan prioritas, antara lain melanjutkan pembangunan 18 bendungan terdiri dari 1 bendungan baru (Bendungan Pelosika di Sulawesi Tenggara), melanjutkan konstruksi 7 bendungan, dan menyelesaikan konstruksi 10 bendungan.
Basuki menyebutkan bahwa pihaknya juga melanjutkan pembangunan jaringan irigasi seluas 4.000 hektare dan peningkatan irigasi seluas 38.000 hektare. Kemudian, pembangunan pengendali banjir dan pengaman pantai sepanjang 57,5 km, pembangunan prasarana air baku dengan kapasitas 2,5 m3/detik, dan pembangunan 7 embung antara lain, Embung Tukad Unda di Bali dan Embung Kawasan Inti Pusat Pemerintahan di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur.
Selanjutnya, kegiatan prioritas pada bidang jalan dan jembatan sebesar Rp 49,00 triliun antara lain untuk peningkatan konektivitas jalan bebas hambatan sepanjang 44,37 km, dan pembangunan jalan sepanjang 337,44 km.
"Lalu adanya peningkatan aksesibilitas flyover atau underpass atau terowongan sepanjang 918,75 meter, pembangunan dan duplikasi jembatan sepanjang 2,31 km," kata dia.
Basuki mengatakan, pihaknya juga meningkatkan kapasitas dan preservasi jalan (struktur jalan) sepanjang 1.663,14 km dan preservasi atau penggantian jembatan sepanjang 6,05 km, preservasi rutin jalan sepanjang 47.763 km, dan jembatan nasional sepanjang 510 km serta revitalisasi drainase dan jembatan gantung dolakukan
Kementerian PUPR juga mengalokasikan anggaran untuk infrastruktur permukiman sebesar Rp 27 triliun untuk pembangunan dan peningkatan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Anggaran ini untuk membangun kapasitas 2.835 Liter per detik, perluasan SPAM sebanyak 20.638 sambungan rumah, sistem pengelolaan air limbah domestik dengan layanan 11.370 KK, sistem [engelolaan persampahan dengan layanan 222.012 KK.
Selanjutnya anggaran bidang perumahan sebesar Rp 6,19 triliun dengan kegiatan prioritas untuk pembangunan rumah susun dan rumah khusus. Anggaran tahun 2024 juga digunakan untuk dukungan manajemen sebesar Rp 1,97 triliun.
Kementerian PUPR pada tahun ini memperoleh pagu awal Rp125,22 triliun. Pagu ini kemudian naik Rp15,7 triliun sehingga pagu akhir yang disepakati menjadi Rp 140,92 triliun.
Perincian penambahan anggaran tersebut yaitu mencakup pembangunan IKN Rp 5,61 triliun, penanganan bencana alam Rp 160 miliar, penataan Asean Summit TA Rp170 miliar, renovasi sarana prasarana olahraga Rp 140 miliar, dan dukungan KIT Batang Rp 700 miliar.
"Realisasi anggaran per 4 Juni 2023 yaitu sebesar Rp 31,98 triliun atau 22,70% dari total anggaran dengan progres fisik sebesar 24,9%. Lebih tinggi dari realisasi keuangan tahun 2022," ujar Basuki.