Ramalan IMF: Ekonomi AS dan Cina Lesu, India Paling Cerah Tahun Depan

Agustiyanti
26 Juli 2023, 17:33
imf, ekonomi cina, ekonomi amerika, pertumbuhan ekonomi
123rf/maksym yemelyanov
Ilustrasi. IMF menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 sebesar 0,2% menjadi 3% dari sebelumnya 2,8% pada proyeksi April.

Dana Moneter Internasional atau IMF memperkirakan ekonomi dunia pada tahun depan tumbuh stagnan atau sama dengan tahun ini sebesar 3%. Dua ekonomi terbesar dunia diperkirakan tumbuh melambat, sedangkan ekonomi India diperkirakan tumbuh paling tinggi. 

Berdasarkan laporan World Economic Outlook 2023 yang dirilis Juli,  ekonomi Amerika Serikat diperkirakan tumbuh 1,8% pada tahun ini dan hanya 1% pada tahun depan. Perkiraan ekonomi AS pada tahun ini lebih rendah dibandingkan outlook yang dirilis IMF pada April sebesar 1,6%, sedangkan perkiraan tahun depan lebih rendah dari sebelumnya 1,1%. 

Sementara ekonomi Cina dalam outlook terbaru IMF diperkirakan tumbuh 5,2% pada tahun ini dan melambat menjadi 4,5% pada tahun depan. Outlook tersebut tak berubah dibandingkan yang dirilis IMF pada bulan lalu. 

India menjadi satu-satunya ekonomi besar dunia yang diperkirakan tumbuh lebih baik pada tahun depan. Ekonomi India diperkirakan tumbuh 6,1% pada tahun ini dan 6,3% pada tahun depan, pertumbuhan paling tinggi di antara 20 negara ekonomi terbesar dunia atau G20. 

IMF menaikkan proyeksi  pertumbuhan ekonomi di India pada tahun ini dibandingkan outlook pada April yang sebesar 5,9%. Sementara proyeksi pertumbuhan ekonomi pada tahun depan tak berubah. 

"Prospek pertumbuhan India merefleksikan momentum yang lebih kuat daripada yang diperkirakan pada kuartal keempat 2022 seiring dengan investasi domestik yang kuat," demikian tertulis dalam World Economic Outlook 2023 yang dirilis Rabu (26/7).

Adapun IMF menaikkan prediksi pertumbuhan ekonomi dunia tahun 2023 sebesar 0,2% menjadi 3% dari sebelumnya 2,8% pada proyeksi April. Namun, IMF mempertahankan perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 pada level 3%.

Lembaga ini juga memprediksikan kondisi inflasi pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan tahun lalu perbaikan dari tahun lalu. Inflasi diproyeksikan mencapai 6,8% tahun ini, turun dibandingkan 8,7% pada 2022. Namun, inflasi inti yang tidak termasuk barang-barang volatil, terlihat menurun lebih lambat menjadi 6% dari 6,5% tahun lalu.

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...