Neraca Transaksi Berjalan Defisit, BI Pastikan Rupiah Aman

 Zahwa Madjid
22 Agustus 2023, 16:51
neraca transaksi berjalan, rupiah, dolar
Sigid Kurniawan | ANTARAFOTO
Ilustrasi. Sebelum kuartal III 2021, neraca transaksi berjalan Indonesia selalu mengalami defisit sejak 2012.

Sebelum kuartal III 2021, neraca transaksi berjalan Indonesia selalu mengalami defisit sejak 2012. Surplus transaksi berjalan pertama kalinya terjadi pada 2021 setelah hampir satu dekade karena neraca perdagangan berhasil membukukan surplus jumbo seiring lonjakan pada harga komoditas. 

Adapun defisit neraca transaksi berjalan pada kuartal II 2023 terjadi seiring surplus pada neraca dagang yang menurun di tengah defisit yang lebih dalam pada neraca jasa dan pendapatan primer. 

Surplus neraca perdagangan pada kuartal kedua tahun ini anjlok dari US$ 14,7 miliar pada kuartal pertama 2023 menjadi US$ 10,7 miliar. Surplus neraca perdagangan yang anjlok dipengaruhi oleh defisit pada neraca perdagangan migas yang meningkat mencapai US$ 10 miliar dan surplus neraca perdagangan nonmigas yang turun menjadi US$ 24 miliar. Adapun penurunan pada ekspor nonmigas akibat lesunya harga komoditas meski impor juga menurun terbatas. 

Di sisi lain, neraca jasa mencatatkan peningkatan defisit dari US 4,6 miliar menjadi US$ 4,7 miliar. Peningkatan defisit neraca jasa terutama bersumber dari jasa perjalanan, jasa keuangan, dan jasa terkait penggunaan kekayaan intelektual. BI mencatat, jasa transportasi masih menjadi penyumbang defisit terbesar mencapai US$ 2,4 miliar disebabkan oleh penurunan pembiayaan impor pada transportasi penumpang.

Neraca pendapatan primer mencatatkan defisit mencapai US$ 9,1 miliar, lebih tinggi dibandingkan kuartal sebelumnya US$ 8,6 miliar. Peningkatan defisit ini disebabkan oleh peningkatan pembayaran timbal hasil atas investasi asing yang lebih tinggi dibandingkan peningkatan penerimaan pendapatan hasil investasi penduduk di luar negeri.

Pembayaran imbal hasıl investasi asing naik dari US$ 10,4 miliar menjadi US$ 11,1 miliar. Kenaikan ditopang oleh komponen investasi asing langsung maupun portofoilio. ADVERTISEMENT Dari seluruh komponen neraca transaksi berjalan, hanya neraca pendapatan sekunder, berhasil mencatatkan kenaikan surplus tipis dari US$ 1,45 miliar menjadi US$ 1,51 miliar.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...