Ramai Insentif Pajak Tahun Pemilu, Alokasi Belanja Perpajakan Rp 374 T

Agustiyanti
23 Agustus 2023, 17:56
insentif pajak, belanja perpajakan
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. Total alokasi belanja perpajakan pada tahun depan naik dibandingkan proyeksi tahun ini yang mencapai Rp 352,8 triliun.

Pemerintah akan menggulirkan beragam insentif pajak pada tahun depan. Total alokasi belanja perpajakan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau RAPBN 2024 mencapai Rp 374,5 triliun.

Mengutip Buku II Nota Keuangan RAPBN 2024, total alokasi belanja perpajakan pada tahun depan naik dibandingkan proyeksi tahun ini yang mencapai Rp 352,8 triliun. Belanja perpajakan merupakan estimasi penerimaan yang hilang atau berkurang akibat stimulus atau insentif perpajakan yang diberikan pemerintah untuk mendukung perekonomian. 

"Belanja perpajakan didesain dengan mempertimbangkan kebutuhan masing-masing sektor dalam mendorong perekonomian, antara lain sebagai faktor pendorong investasi, peningkatan riset dan inovasi, pengembangan SDM, dan penguatan UMKM, " demikian tertulis dalam dokumen tersebut, dikutip Rabu (23/8).

Alokasi belanja perpajakan pemerintah terus meningkat sejak 2020. Alokasinya naik dari Rp 246,5 triliun pada 2020 menjadi Rp 310 triliun pada 2021, Rp 323,5 triliun pada 2022,  serta diperkirakan mencapai Rp 352,8 triliun pada 2023, dan Rp 374,5 triliun pada 2024.

Berdasarkan jenis pajaknya, nilai belanja perpajakan masih didominasi oleh pajak pertambahan nilai atau PPN dan pajak penjaualan barang mewah atau PPnBM. Total kedua jenis belanja perpajakan tersebut mencapai Rp 192,81 triliun atau 59,6% dari alokasinya perpajakan. 

Dari total estimasi nilai belanja perpajakan jenis PPN dan PPnBM, sebesar 25,4% berasal dari pengecualian pengusaha kena pajak bagi UMKM, sedangkan sebesar 20% merupakan PPN yang dibebaskan atas barang kebutuhan pokok. 

Berikut alokasi belanja perpajakan berdasarkan jenis pajaknya secara lengkap:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...