Rupiah Lesu ke 15.872 meski Suku Bunga Naik, Sentimen Global Memburuk
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melesu, kali ini melemah 0,36% menjadi 15.872 pada penutupan perdagangan hari ini, Jumat (20/110).
Padahal, Bank Indonesia (BI) baru saja menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) dari level 5,75% ke level 6%. Kebijakan ini bertujuan untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak tingginya ketidakpastian global.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menilai kenaikan suku bunga acuan memberi amunisi ke rupiah atau membantu menjaga nilai tukar rupiah agar tidak terlalu melemah terhadap dolar AS.
Kendati demikian, situasi dari luar negeri masih berpengaruh besar terhadap pelemahan rupiah. Hal ini dapat terlihat dari rupiah yang masih terus tertekan.
“Kondisi eksternal memang sangat berpengaruh ke pergerakan rupiah dolar AS sehingga pelemahan rupiah masih tidak terelakan bila sentimen eksternal menekan rupiah,” kata Ariston pada Katadata.co.id, Jumat (20/10).
Sebagai informasi, kenaikan suku bunga pada Oktober ini merupakan yang pertama setelah kenaikan suku bunga pada Januari lalu.
Melihat sejarah pergerakan rupiah, pada saat BI menaikkan suku bunga Januari lalu, rupiah sempat berada di level 14.800-14.900. Kemudian melemah ke level 15.000 lagi pada Februari.