BPS: Aksi Boikot Israel Berdampak Kecil Terhadap Perdagangan RI
Untuk impor migas, kata Puji, didorong oleh peningkatan komoditas minyak mentah sebesar 9,39% secara bulanan. Kemudian impor hasil minyak sebesar 10,77% secara bulanan, diikuti impor gas 11,55% secara bulanan.
Sedangkan impor non migas didorong peningkatan impor besi dan baja senilai US$ 987,7 juta meningkat 16,34% secara bulanan pada November 2023. Kemudian disusul impor ampas dan sisa industri makanan sebesar US$ 364,0 juta, atau naik 31,98% secara bulanan.
3 Negara Importir Terbesar ke RI
Adapun tiga negara pemasok barang impor non migas terbesar Indonesia adalah Cina, Jepang dan Thailand. Nilai impor Cina mencapai US$ 56,74 miliar, naik 6,55% secara bulanan. Dengan pangsa pasar negara ini sebesar 35,43%.
"Komoditas utama yang menyumbang impor dari Tiongkok bulan ini adalah peralatan mekanis dan bagiannya. Kemudian sayuran dan perabotan, lampu atau alat penerangan," kata dia.
Selanjutnya, impor non migas dari Jepang mencapai US$ 1,28 miliar, atau turun 17,92%. Dengan pangsa Jepang sebesar 7,95%, dan komuditas utamanya adalah kapal, perahu, struktur terapung, kendaraan dan bagiannya, besi serta baja.
Berikutnya impor non migas dari Thailand sebesar US$ 0,811 miliar, atau turun 3,45%. Dengan pangsa pasar Thailand sebesar 5,04%, dan komoditas utamanya adalah plastik, bahan plastik. Kemudian mesin atau peralatan elektrik dan juga buah-buahan.
"Dari impor negara tersebut, impor dari negara Tiongkok yang nilainya mengalami peningkatan secara bulanan. Sementara nilai impor dari Jepang dan Thailand mengalami penurunan baik secara bulanan maupun tahunan," ujar Puji.