Rupiah Loyo ke 15.597 per Dolar AS, Minim Sentimen dari Domestik
Nilai tukar rupiah melemah 0,05% ke level 15.597 per dolar AS pada awal perdagangan Senin (26/2). Rupiah diperkirakan terus melemah sepanjang hari ini.
Pelemahan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya. Melansir Bloomberg, baht Thailand melemah 0,07%, yuan Cina melemah 0,03%, rupee India melemah 0,13%, dan dolar Singapura melemah 0,14%.
Analis pasar uang Lukman Leong memperkirakan rupiah melemah terhadap dolar AS. Belum ada data-data ekonomi terbaru dari domestik yang dapat menunjang rupiah.
“Dengan absennya data ekonomi penting dari domestik sepekan ini, sentimen utama ada pada eksternal,” ujar Lukman kepada Katadata.co.id, Senin (26/2).
Lukman menilai, para investor masih akan mengantisipas serangkaian data ekonomi penting AS, seperti data inflasi, PDB dan manufaktur. Ia memperkirakan rupiah bergerak dalam rentang 15.550-15.650 per dolar AS.
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra melihat dolar AS menguat terhadap nilai tukar emerging markets. Hal ini turut mendorong pelemahan rupiah. Dolar AS diperkirakan menguat hari ini mengantisipasi rilis data inflasi Amerika Serikat pada Rabu (28/2).
Data inflasi tersebut menjadi salah satu informasi yang dilihat The Fed dalam menentukan kebijakan suku bunganya. “Oleh karena itu, pelaku pasar mungkin juga melakukan antisipasi tidak mendorong pelemahan dolar AS lebih jauh sebelum data inflasi AS terbaru dirilis,” ujar Ariston kepada Katadata.co.id, Senin (26/2).