Menko Airlangga: Dana BLT Rp 600 Ribu Cair Sebelum Lebaran
Membuat ringkasan dengan AI
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bantuan langsung tunai (BLT) yang dirapel selama tiga bulan akan cair sebelum hari raya idulfitri atau lebaran. Nilai total pencairan BLT tersebut mencapai Rp 600 ribu.
“Sebelum lebaran [cair], tunggu sidang isbat,” ujar Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, pada Jumat (8/3).
Biasanya, sidang isbat dilakukan oleh Kementerian Agama (Kemenag) untuk menetapkan awal bulan puasa ramadan. Kemenag akan menggelar sidang isbat pada 10 Maret 2024 mendatang.
Adapun BLT Mitigasi Risiko Pangan ini akan disalurkan sebesar Rp 600 ribu kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (PKM). Ini merupakan keluarga miskin yang setidaknya memiliki satu anak dengan pendidikan SD hingga SMA.
Sebelumnya, pemerintah berencana menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan sebesar Rp 600 ribu kepada 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada Februari 2024. Bantuan tersebut ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah lonjakan inflasi pangan.
BLT Mitigasi Risiko Pangan merupakan pengganti dari BLT El Nino yang telah berakhir pada Desember 2023. Besaran bantuan yang diberikan adalah Rp 200 ribu per bulan selama tiga bulan. Dimulai dari Januari sampai Maret 2024, penerimanya akan mendapatkan Rp 600 ribu sekaligus.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan penyaluran bantuan BLT yang dirapel selama tiga bulan akan cair pada Maret 2024. Pihaknya masih menunggu dokumen usulan anggaran dari Kementerian Sosial.
"Nanti kami lihat bagaimana Kementerian Sosial mengurus daftar isian pelaksanaan anggaran (DIPA)-nya untuk BLT," ujar Sri Mulyani kepada wartawan di Jakarta, Selasa (6/3).
Hingga 21 Desember 2023 pemerintah telah menyalurkan BLT El Nino senilai Rp 6,72 triliun. Periode penyaluran ini diberikan selama dua bulan, yakni pada November dan Desember 2023. Pemerintah menganggarkan dana Rp 7,52 triliun untuk BLT El Nino dengan besaran Rp 400 ribu untuk 2 bulan atau Rp 200 ribu per bulan.
