Menghadapi pemilihan presiden AS, Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menekankan pentingnya Indonesia memperhatikan kekuatan ekonomi global.
Meski Kemenkeu kini tak lagi di bawah Kemenko Perekonomian, Menko Airlangga memastikan koordinasi tetap berlangsung efektif dan mencakup kebijakan fiskal serta perdagangan untuk mendukung ekonomi.
Pengawasan Kementerian Keuangan kini berada langsung di bawah Presiden Prabowo Subianto. Dengan demikian, Kemenkeu sudah tak lagi di bawah Kemenko Perekonomian.
Presiden Prabowo Subianto merombak struktur beberapa kementerian dalam Kabinet Merah Putih 2024-2029, termasuk perubahan pada Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kemenkeu.
Kementerian PUPR akan mengubah kontrak proyek MLFF ke SLFF untuk memfasilitasi transisi dan menghindari masalah pembayaran tarif yang tidak terlacak, dengan evaluasi berkelanjutan hingga implementasi.
Menko Airlangga Hartarto meminta dukungan Jepang untuk mendanai proyek transisi energi di Indonesia, yang bertujuan mewujudkan ekonomi inklusif dan kemakmuran ASEAN.
Nasib program Kartu Prakerja masih menunggu keputusan Prabowo usai dilantik menjadi presiden pada 20 Oktober 2024. Namun pemerintah memastikan kelanjutan program ini sudah dibahas.
Menko Airlangga Hartarto menyatakan bahwa penjualan mobil hybrid di Indonesia tetap menunjukkan performa yang memuaskan meski tanpa insentif dari pemerintah.
Menko Airlangga Hartarto mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani untuk menaikkan alokasi insentif fiskal bagi pemerintah daerah menjadi Rp 1 triliun demi mendukung digitalisasi daerah.
Penurunan jumlah kelompok kelas menengah menjadi tantangan serius bagi perekonomian nasional. Sehingga, pemerintah perlu mendorong sektor formal, terutama manufaktur.