Menko Airlangga: Program Makan Siang Gratis Belum Masuk APBN 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan program makan siang gratis belum masuk dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2025. Program tersebut baru akan dibahas setelah KPU mengumumkan pemenang Pemilu 2024.
“Kami baru bahas di dalam APBN sesudah keputusan KPU, [terkait] siapa pemerintah yang akan datang karena pengguna APBN 2025 adalah pemerintah yang akan datang,” ujar Airlangga di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, pada Jumat (8/3).
Lebih lanjut Airlangga menjelaskan simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Kabupaten Tangerang merupakan inisiatif dari pemerintah daerah.
“Kemarin yang dilakukan simulasi masing-masing daerah. Tadi saya menerima Bupati Merauke mengirimkan undangan, kalau di sana namanya gerakan makan ikan jadi semua inisiatifnya dari daerah,” ujar Airlangga.
Ia menekankan kembali bahwa sampai saat ini, pemerintah belum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai program yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.
“Kami disini, hanya belanja masalah saja, jadi bagaimana membuat kebijakan yang bisa dilakukan bisa tepat sasaran, tepat jumlah dan bisa dimanfaatkan oleh para pelajar,” ujarnya.
Bulan lalu, Airlangga sempat mengatakan bahwa pemerintah tengah menggodok alokasi dana program makan siang gratis dalam APBN 2025. Namun sebelum itu, pemerintah lebih dulu menyusun Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) tahun 2025.
"PPKF sedang dibahas, nanti Senin akan ada sidang kabinet. Jadi tunggu saja Senin," kata Airlangga di Jakarta, Jumat (23/2).
Belum Memetakan Dana Program Makan Siang Gratis
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah saat ini belum memetakan sumber pendanaan dari program makan siang dan susu gratis. Pernyataan ini sekaligus menepis wacana penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk program yang diusung Prabowo.
Ma'ruf mengatakan, jajaran kabinet saat ini tengah menyesuaikan penetapan rancangan APBN 2025. Rancangan anggaran ini akan digunakan untuk menjalankan program dan roda pemerintahan dari presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024-2029.
"Anggaran 2025 itu kan, yang menggunakan pemerintah yang akan datang, tapi penetapannya oleh pemerintah yang sekarang. Ini untuk mengantisipasi apa-apa yang menjadi program dari pemerintah yang akan datang itu," kata Ma'ruf saat menyampaikan keterangan pers di Youtube Wakil Presiden Republik Indonesia, pada Kamis (7/3).
Ma'ruf menyebut pembahasan rancangan APBN 2025 saat ini masih bersifat umum dan belum masuk ke dalam program spesifik, seperti makan siang dan susu gratis. Pemerintah juga belum membahas sumber daya yang akan digunakan untuk menggulirkan beragam program di masa pemerintahan baru.
"Belum spesifik seperti makan siang, dan saya kira itu wacana yang mungkin muncul saja, bukan dari keputusan pemerintah yang sudah menetapkan. Saya kira belum ada hal-hal yang pasti seperti itu," ujar Ma'ruf.