BI Diproyeksi Tahan Suku Bunga, Rupiah Berpeluang Menguat Hari Ini
Sejumlah analis memproyeksikan nilai tukar rupiah bakal menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini menyusul ekspektasi suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) bakal dipertahankan pada level 6% pada September 2024.
“Investor mengatisipasi sikap hawkish BI dalam rapat dewan gubernur (RDG) Bank Indonesia, yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pada sore ini,” kata analis komoditas dan mata uang Lukman Leong kepada Katadata.co.id, Rabu (16/10).
Adapun sikap hawkish mengacu pada kebijakan bank sentral yang cenderung agresif terhadap pengendalian inflasi. Pada umumnya, bank sentral lebih mengutamakan kebijakan moneter yang ketat seperti menaikan suku bunga.
Meski demikian, Lukman melihat peluang penguatan rupiah berkisar Rp 15.500 hingga Rp 15.600 per dolar AS pada hari ini. Berdasarkan data Bloomberg pada Rabu pagi pukul 09.06 WIB, rupiah dibuka menguat Rp 15.588 per dolar AS. Nilai ini meningkat 23,00 poin atau 0,15% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Potensi Pelemahan dan Penguatan Rupiah
Pengamat pasar uang Ariston Tjendra juga melihat peluang penguatan dan pelemahan rupiah pada hari ini. Salah satunya dipengaruhi oleh sentimen suku bunga acuan Bank Indonesia, yang diperkirakan masih ditahan pada level 6%.
“Hari ini, potensi penguatan rupiah ke arah Rp 15.550 per dolar AS dengan potensi pelemahan ke arah Rp 15.600 per dolar AS,” ujar Ariston.
Pernyataan petinggi Bank Sentral AS (The Fed) Raphael Bostic yang menyatakan suku bunga acuan bakal turun ke 3%-3,5% juga akan memengaruhi pergerakan rupiah hari ini. Pernyataan itu mengindikasikan The Fed akan kembali memangkas suku bunga. “Ini bisa memberikan sentimen positif ke rupiah hari ini,” kata Ariston.
Di sisi lain, Ariston juga masih mengantisipasi peluang pelemahan rupiah yang masih terbuka karena indeks dolar AS bergerak di atas kisaran 103, yang berarti masih menguat terhadap nilai tukar lainnya.