Sri Mulyani Kucurkan Rp 147,1 Triliun untuk BPJS, Vaksin dan Layanan Kesehatan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan peran strategis anggaran pendapatan dan belanja negara atau APBN untuk sektor kesehatan. Hal ini tercermin dari realisasi anggaran kesehatan per Oktober 2024 mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada 2023 karena percepatan pengadaan barang dan jasa di bidang kesehatan.
“APBN dukung peningkatan kualitas SDM Indonesia lewat anggaran kesehatan sebesar Rp 147,1 triliun hingga akhir Oktober 2024,” tulis Sri Mulyani unggahan di akun Instagram pribadinya, Kamis (21/11).
Anggaran kesehatan itu dialokasikan hingga Rp 36,8 triliun untuk 96,7 juta penerima bantuan iuran (PBI) BPJS. Penerima iuran ini merupakan kelompok masyarakat berpenghasilan rendah yang bisa menikmati fasilitas kesehatan.
Kemudian pemerintah mengalokasikan Rp 2,1 triliun untuk vaksin imunisasi. Dengan anggaran tersebut, balita Indonesia bisa mendapatkan vaksin imunisasi sehingga menciptakan daya tahan tubuh yang lebih baik.
Selain itu, ada alokasi Rp 12,4 miliar untuk 19,9 ribu ibu hamil dengan kondisi kekurangan energi kronis. Sebanyak 21,9 ribu balita kurus juga bisa mendapat tambahan makanan untuk meminimalisir kondisi gizi buruk.
Pemerintah juga menggunakan Rp 4,8 miliar untuk 5,4 ribu orang sebagai anggaran sosialisasi dan diseminasi pengendalian TBC. Lalu anggaran Rp 53 miliar untuk pemeriksaan sampel obat dan makanan untuk 49,3 ribu sampel obat serta 19,3 ribu sampel makanan.
“Anggaran kesehatan punya peran sangat strategis bagi masa depan Indonesia untuk menciptakan cikal bakal generasi yang sehat, produktif, dan memiliki daya saing,” tulis Sri Mulyani.
Dengan begitu, APBN akan terus mendorong pemenuhan aspek kesehatan masyarakat, terutama untuk mencapai visi Indonesia Emas yaitu Indonesia yang maju, adil, dan sejahtera.