IHSG Diramal Bangkit, Analis Rekomendasikan Saham BBNI, ITMG, hingga ASII

Nur Hana Putri Nabila
10 April 2025, 07:12
IHSG, Wall Street, pasar saham, trump, tarif
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Ilustrasi. IHSG berpeluang rebound atau bangkit ke kisaran 6.160-6.270 hari ini.

Ringkasan

  • IHSG diprediksi menguat dan menutup gap di kisaran 6.160-6.270, bahkan berpotensi mencapai 6.450-6.500, menyusul keputusan AS menunda tarif tinggi. Keputusan AS ini meredam potensi aksi balasan berbagai negara dan menekan risiko *dumpingdi ASEAN.
  • Pemerintah Indonesia telah menyiapkan langkah antisipasi tarif tinggi AS, termasuk penyesuaian TKDN, membuka kuota impor, dan meningkatkan impor LPG dari AS. Beberapa saham direkomendasikan untuk dipantau, antara lain BBRI, BBNI, TINS, ITMG, ICBP, JSMR, dan EMTK.
  • Pilarmas Sekuritas memprediksi penguatan IHSG dengan *supportdan *resistancedi level 5.880–6.160, serta merekomendasikan saham ANTM, ENRG, dan TINS. Saham ANTM dan TINS juga direkomendasikan oleh CGS International Sekuritas Indonesia.
! Ringkasan ini dihasilkan dengan menggunakan AI
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi bangkit pada perdagangan hari ini, Kamis (10/4). IHSG akan menyusul Wall Street yang melesat usai Presiden AS Donald Trump mengumukan penundaan tarif tinggi ke banyak negara, kecuali Cina. 

Menurut Analis Phintraco Sekuritas Valdy K, IHSG berpeluang rebound atau bangkit, mencoba menutup sebagian gap ke kisaran 6.160-6.270 hari ini. 

“Jika euforia cukup besar, penguatan IHSG dapat berlanjut sampai dengan kisaran 6.450-6.500,” tulis Valdy dalam risetnya, Kamis (9/4). 

Ia menilai kebijakan penundaan penerapan sebagian tarif timbal balik oleh pemerintah AS memberi ruang tambahan bagi Indonesia untuk menjajaki negosiasi lebih lanjut dengan pihak AS. Di tingkat global, langkah ini turut meredam potensi meluasnya aksi balasan dari berbagai negara.  

Menurutnya, situasi ini juga menekan risiko praktik dumping, terutama di kawasan ASEAN termasuk Indonesia. Hal itu karena penerapan tarif timbal balik dikhawatirkan dapat menyebabkan kelebihan pasokan produk di negara-negara ASEAN, yang akhirnya bisa mendorong munculnya kebijakan tarif impor, bea masuk, atau hambatan non-tarif baru antar negara kawasan.

Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah langkah awal untuk mengantisipasi tarif tinggi AS. Salah satunya dengan melakukan penyesuaian terhadap kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). “Kedua, membuka kuota impor untuk sejumlah produk hajat hidup orang banyak. Ketiga, meningkatkan persentase impor LPG dari AS,” kata Valdy. 

Phintraco Sekuritas pun merekomendasikan sejumlah saham yang menarik dipantau di tengah potensi kenaikan IHSG, antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Timah Tbk (TINS), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), dan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK).

Sedangkan berdasarkan analisa teknikal, Pilarmas Sekuritas juga melihat IHSG berpotensi menguat dengan support dan resistance di level 5.880–6.160.

Support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. 

Sedangkan resistance merupakan tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harga tertahan.  

Adapun Pilarmas Sekuritas merekomendasikan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Timah Tbk (TINS). 

Saham ANTM dan TINS juga masih dalam rekomendasi CGS International Sekuritas Indonesia. Berikut rekomendasinya secara lengkap:

  1. ANTM Spec Buy dengan support 1450, cut loss jika break di bawah 1425. Jika tidak break di bawah 1450, potensi naik ke 1500-1525 short term.
  2. TINS Spec Buy dengan support 900, cut loss jika break di bawah 885. Jika tidak break di bawah 900, potensi naik ke 930-945 short term.
  3. PGAS Spec Buy dengan support 1465, cut loss jika break di bawah 1440. Jika tidak break di bawah 1465, potensi naik ke 1515-1540 short term.
  4. ASII Spec Buy dengan support 4540, cut loss jika break di bawah 4460. Jika tidak break di bawah 4540, potensi naik ke 4700-4780 short term.
  5. BBNI Spec Buy dengan support 3970, cut loss jika break di bawah 3900. Jika tidak break di bawah 3970, potensi naik ke 4110-4180 short term.
  6. MEDC Spec Buy dengan support 935, cut loss jika break di bawah 915. Jika tidak break di bawah 935, potensi naik ke 975-995 short term.
 

Baca artikel ini lewat aplikasi mobile.

Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.

mobile apps preview
Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Agustiyanti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...