Jelang Alih Kelola, Chevron Sukses Mengebor Sumur ke-100 di Blok Rokan
Sekitar satu minggu sebelum alih kelola Blok Rokan, PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) melaporkan telah berhasil mengebor sumur ke-100. Pengeboran ini juga termasuk di antaranya 11 sumur konversi, yang terhitung sejak dimulainya program pengeboran pada akhir Desember tahun lalu.
Direktur Rokan Chevron Budianto mengatakan baru baru ini perusahaan juga mendapatkan tambahan rig pengeboran. Sehingga secara total terdapat delapan rig pengeboran yang aktif beroperasi di lapangan.
Jumlah rig pengeboran akan terus ditingkatkan guna mendukung capaian target produksi Blok Rokan pada tahun ini. Setelah kontrak Chevron di wilayah kerja (WK) Rokan berakhir pada 8 Agustus mendatang, program pengeboran akan dilanjutkan oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
”Kolaborasi SKK Migas, Chevron, dan Pertamina Hulu Rokan berjalan dengan baik sehingga program pengeboran dapat berjalan dengan selamat dan lancar,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (30/7).
Sementara, Kepala Perwakilan SKK Migas Sumatera Bagian Utara, Rikky Rahmat Firdaus menyampaikan bahwa SKK Migas berkomitmen membantu, memfasilitasi, dan berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan di daerah dalam rangka penyelesaian persiapan pelaksanaan pengeboran, agar dapat terlaksana dengan lancar dan aman.
"Butuh dukungan penuh dari segenap stakeholder mulai pusat hingga daerah sehingga target untuk menjaga dan mempertahankan produksi di WK Rokan bisa tercapai. Dengan cara ini insya Allah akan meningkatkan penerimaan negara,” ujar Rikky.
Keberhasilan program pengeboran merupakan bagian penting dalam upaya menjaga tingkat produksi di WK Rokan setelah alih kelola. Untuk memastikan ketersediaan pasokan material pendukung program pengeboran, Chevron dan PHR menandatangani perjanjian pemanfaatan bersama fasilitas gudang milik negara di WK Rokan pada 21 April.
Dengan perjanjian tersebut, PHR dapat mulai mendatangkan dan menyimpan material pendukung program pengeboran di gudang-gudang yang dikelola Chevron di Duri dan Dumai. Material-material tersebut di antaranya pipa, konduktor, casing, tubing, wellhead, valve, kabel, dan pompa angguk.
Saat ini, sejumlah material PHR telah tiba di gudang penyimpanan Chevron. Harapannya, setelah tanggal alih kelola nanti, program pengeboran tetap dapat berjalan tanpa adanya gangguan pasokan material karena material milik PHR sudah tersedia di lapangan.
Selain program pengeboran, pemenuhan kewajiban terminasi dan transisi oleh Chevron terus berjalan secara sistematis dan terstruktur. Aspek-aspek utama dalam proses itu menunjukkan pencapaian signifikan guna menjaga keberlangsungan operasi dan tingkat produksi baik sebelum maupun sesudah tanggal 8 Agustus mendatang.
Aspek-aspek utama dalam proses terminasi adalah checklist terminasi sesuai aturan pemerintah, pelaporan aset, dan penutupan laporan proyek. Sedangkan untuk proses transisi, aspek-aspek utamanya seperti program pengeboran; teknologi informasi; migrasi data; manajemen kontrak barang dan jasa; prosedur operasional dan perizinan kerja; sumber daya manusia (SDM).
Untuk proses terminasi, Chevron telah menyampaikan dokumen final PSC termination checklist pada 19 Juli 2021. Kemudian untuk pelaporan aset sudah mencapai tahap final, di mana sekitar 118 ribu aset telah selesai diperiksa fisik dan dilaporkan.
Sedangkan penutupan laporan proyek telah menyelesaikan sebanyak 3.179 laporan. Pada Mei lalu, Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) ESDM dan SKK Migas juga telah menyelesaikan proses verifikasi dan validasi (V&V) terhadap data eksplorasi dan eksploitasi WK Rokan yang diserahkan oleh Chevron.