BBM Solar Subsidi Sempat Langka, DPR Tuding BPH Migas Lalai

Image title
25 Oktober 2021, 12:52
bbm subsidi, solar, bph migas, dpr
BBM Subsidi KATADATA | Arief Kamaludin
Kelangkaan solar.

DPR menuding BPH Migas tidak mengantisipasi dengan baik lonjakan permintaan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar bersubsidi seiring dengan turunnya level PPKM. Akibatnya, terjadi kelangkaan di sejumlah daerah di Indonesia.

Anggota Komisi VII DPR Kardaya Warnika, menilai kelangkaan yang sempat terjadi beberapa waktu lalu itu lantaran proyeksi BPH Migas akan kebutuhan solar bersubsidi tahun ini meleset. Menurut dia penetapan kuota BBM tahun ini hanya membandingkan kebutuhan BBM pada 2020.

Padahal tahun ini diharapkan kasus Covid-19 mulai melandai. Sehingga, seharusnya BPH Migas dapat membandingkan kebutuhan solar bersubsidi tahun ini dengan keadaan sebelum virus Covid-19 muncul.

"Tahun 2021 dibandingkannya dengan 2020. Tahun ini kan diharapkan Covid-19 mereda. Kalau mau diprediksi 2021 pada akhir ini haruslah proyeksikan dari keadaan sebelum terjadi Covid-19. Jadi pertama salah prediksi," kata Kardaya dalam acara Energy Corner, Senin (25/11).

Anggota komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan penyaluran solar bersubsidi pada tahun ini secara nasional dipatok sebesar 15,8 juta kilo liter (KL). Sementara jika dilihat perkembangannya, dari periode Januari-Juni konsumsi hariannya dapat mencapai sekitar 35 ribu KL.

Kemudian pasca PPKM dilonggarkan konsumsi BBM pun mulai naik. Sehingga di bulan September kenaikan konsumsinya mencapai 44 ribu KL.

"Tentu saja ini langsung kami sikapi. Ketika kita mengatur solar subsidi ini, kita mengatur secara ketat pada tingkat Kabupaten, Kota, Provinsi bahkan sampai Badan Penyalur," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...