Produsen Minta Wacana Harga Batu Bara Khusus Industri Dikaji Ulang

Image title
27 Oktober 2021, 15:17
harga batu bara khusus industri,
KATADATA/AJENG DINAR ULFIANA
Proses penambangan batu bara di Desa Jembayan Dalam, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.

Pengusaha batu bara meminta agar wacana pemerintah yang bakal menyiapkan formulasi harga batu bara khusus bagi kalangan industri dikaji kembali. Sebab, harga batu bara industri dinilai akan mengurangi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari komoditas berjuluk emas hitam ini.

Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan sebagai mitra pemerintah, pihaknya akan mematuhi kebijakan atau peraturan yang diundangkan. Namun, untuk usulan harga jual khusus batu bara pihaknya berharap agar pemerintah dapat mengkajinya kembali.

"Dengan mempertimbangkan potensi berkurangnya ke penerimaan negara. Berkah dari harga komoditas yang terjadi hanya sementara tersebut, tentu tidak bisa dimaksimalkan untuk penerimaan negara," ujarnya kepada Katadata.co.id, Rabu (27/10).

Selain itu, pada dasarnya bahwa penjualan batu bara untuk kepentingan dalam negeri atau Domestic Market Obligation (DMO) merupakan subsidi untuk energi. Sehingga dia mempertanyakan urgensi pemberian subsidi kepada industri semen yang mana sifat harga semen juga dipengaruhi oleh demand dan supply.

Dalam praktiknya, industri semen dapat menggunakan batu bara dengan rentang kualitas yang sangat lebar. Bahkan untuk batu bara yang tidak diterima oleh pembangkit listrik sekalipun.

Misalnya batu bara dengan kadar ash tinggi, ash fusion rendah, sulfur tinggi, cv rendah atau tinggi sekalipun. Sebagai contoh, bahkan ada industri semen yang menggunakan petcoke yang juga digunakan sebagai incinerator. Simak perkembangan harga batu bara pada databoks berikut:

"Pengalaman dari para anggota kami selama ini melihat industri semen dikenal dengan karakter pembeli (buyer) yang mencari harga murah karena kemampuan menggunakan bahan bakar dengan range luas tersebut," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...