Dua Raksasa Migas 'Tersandera' Minimnya Peminat Blok Masela dan IDD

Image title
22 Desember 2021, 17:15
blok masela, chevron, shell, indonesia deepwater, blok migas
Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi

SKK Migas mengungkapkan hingga kini belum ada kejelasan rencana divestasi hak kelola atau Participating Interest (PI) dua perusahaan migas dunia pada dua blok migas jumbo. Mereka adalah Chevron pada proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II dan hak kelola Shell di Blok Masela.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan proses divestasi 35% Participating interest (PI) Shell di Blok Masela hingga kini belum terealisasi. Perusahaan asal Belanda tersebut belum mencapai kata sepakat dengan calon penggantinya.

Jadi, Shell masih tetap menjadi salah satu pemegang PI di Blok Masela. "Saat ini pemegang PI Blok Masela adalah Inpex dan Shell. Shell menyatakan kalau tidak ada deal, Shell masih akan tetap menjadi pemegang hak partisipasi di Masela," kata Dwi dalam Energy Corner, Rabu (22/12).

Begitu juga dengan Chevron pada proyek IDD tahap II. Jika perusahaan asal Amerika Serikat ini belum berhasil menemukan calon penggantinya, maka sesuai ketentuan yang berlaku Chevron harus segera menindaklanjuti revisi rencana pengembangan (PoD) proyek Indonesia Deep Water Development (IDD) tahap II.

"Jadi sekarang dicari mitra pengganti. Akan ada deal, kalau gak ada ya kita akan melaksanakan sebagaimana ketentuan ketentuan, bahwa Chevron harus menindaklanjuti rencana pengembangan (Plan of Development/POD) yang pertama dulu yang saat ini masih dalam tahap," ujarnya.

SKK Migas sebelumnya menyebut ENI mempunyai peluang yang cukup bagus untuk mengelola proyek migas laut dalam atau Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II, menggantikan Chevron. Pasalnya, perusahaan asal Italia tersebut mempunyai fasilitas pendukung produksi di wilayah itu.

Dwi mengatakan sejauh ini baru ENI yang cukup kuat menjadi calon operator proyek IDD. Adapun konsorsium proyek IDD terdiri dari kepemilikan saham Chevron sebesar 62%, sisanya dipegang oleh ENI sebesar 20% dan Sinopec 18%.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...