Pertamina Timbang Kenaikan Harga Pertamax, YLKI: Tak Ada Pilihan Lain

Happy Fajrian
11 Februari 2022, 17:25
harga bbm, pertamax, pertamina
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/nz
Operator melayani pembelian bahan bakar dengan sistem non tunai di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, Ciliwung, Malang, Jawa Timur, Kamis (16/7/2020).

Pertamina disebut tengah mempertimbangkan kenaikan harga BBM jenis Pertamax. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menyatakan rencana penyesuaian harga Pertamax memang tak bisa dihindari karena harga minyak dunia terus melambung.

Selain itu SPBU swasta sudah beberapa kali menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM). "Memang tak ada pilihan. Kalau tidak disesuaikan, dikhawatirkan justru berdampak terhadap pelayanan kepada konsumen," kata Ketua YLKI Tulus Abadi, Jumat (11/2).

Menurut dia, kondisi riil saat ini, dengan harga minyak dunia yang terus melambung membuat Pertamina tak punya opsi lain, kecuali menaikkan harga Pertamax.

Harga minyak dunia jenis Brent misalnya sudah menyentuh level US$ 91,46 per barel yang merupakan tertinggi sejak 2014. Bahkan, SPBU swasta sudah beberapa kali menaikkan harga BBM dengan jenis RON 92, lebih tinggi Rp 4.000 per liter di atas Pertamax yang dijual sekitar Rp 9.000/liter.

"Pertamina tidak mungkin menjual rugi produknya. Dan, saat ini, kerugian Pertamina dari Pertamax, yang saya dengar cukup tinggi. Dari sana, ya memang tak ada pilihan. Apalagi, menaikkan harga Pertamax merupakan aksi korporasi," ujar Tulus.

Di sisi lain, lanjutnya, saat ini tingkat konsumsi Pertamax sudah semakin tinggi, yakni 20 persen dari total konsumsi gasolin, oleh karena itu lah, jika Pertamina terus bertahan dengan harga saat ini, tentu kerugian yang dialami BUMN itu semakin membengkak.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...