Abaikan Krisis Iklim, Pembiayaan Proyek Batu Bara Dunia Melonjak 125%

Happy Fajrian
30 Maret 2022, 17:26
pembiayaan batu bara, perubahan iklim, krisis iklim
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/pras.
Seekor kuda mencari makan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022).

Pembiayaan proyek yang berkaitan dengan batu bara di seluruh dunia pada tiga bulan pertama 2022 melonjak signifikan seakan mengabaikan komitmen sektor perbankan dalam membantu upaya penurunan emisi karbon.

Menurut data Bloomberg, sampai dengan Maret 2022, pembiayaan terkait proyek batu bara oleh perbankan di seluruh dunia nilainya mencapai US$ 9,9 miliar, sekitar Rp 142 triliun. Nilai tersebut naik 125% dibandingkan periode yang sama 2021 US$ 4,4 miliar, sekitar Rp 63 triliun dengan kurs saat ini.

Sebagian besar pembiayaan tersebut terakumulasi di Cina. “Sungguh menakjubkan, jumlahnya sangat besar. Bagaimana mungkin pada 2022 bank masih membiayai batu bara,” kata Manajer Penelitian dan Kebijakan di Rainforest Action Network, seperti dikutip Bloomberg, Rabu (30/3).

Menurut data organisasi lingkungan yang berbasis di San Fransisco, Amerika Serikat (AS) ini, 60 bank terbesar di dunia telah menggelontorkan sekitar US$ 4,6 triliun, sekitar Rp 66.000 triliun dengan kurs saat ini, untuk membiayai perusahaan minyak, gas, dan batu bara, sejak perjanjian Iklim Paris diumumkan pada akhir 2015.

Ketika itu para bankir memasukkan batu bara ke dalam "kotak penalti" dan mulai membatasi eksposurnya terhadap proyek mineral hitam ini. Namun sepertinya pembiayaan batu bara kembali meroket, bahkan nilainya saat ini telah mencapai dua kali lipat dibandingkan pada 2017 dan terus meningkat.

“Batu bara perlu dihapus secara bertahap oleh negara-negara OECD dan Uni Eropa pada 2030, dan pada tahun 2040 di seluruh dunia, untuk memenuhi tujuan Perjanjian Paris,” kata Kirsch, mengutip laporan dari PBB dan Analisis Iklim.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...