Tingkatkan Stok BBM Menjadi 30 Hari, ESDM Dinilai Mencekik Pertamina
Kementerian ESDM akan meningkatkan cadangan operasional BBM menjadi 30 hari. Angka ini selisih 9 hari dari rata-rata cadangan operasional BBM Pertamina yang tahan hingga 21 hari ke depan.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mengatakan langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk menjaga ketersediaan pasokan BBM. “Pemerintah akan meningkatkan cadangan operasional menjadi 30 hari dan optimalisasi campuran bahan bakar nabati (BBN) dalam solar,” ujarnya saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/04).
Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, menilai Pertamina tidak akan sanggup menanggung biaya pemeliharaan stok BBM selama 30 hari. Jika rencana itu terealisasi, Pertamina akan menjadi pihak yang paling dirugikan sekaligus disalahkan karena statusnya sebagai badan usaha yang terus merugi.
“(Dari) 21 hari menjadi 30 hari, selisih 9 hari itu besar. Berapa triliun lagi yang harus dikeluarkan oleh Pertamina? (Keuangan) Mereka pasti bonyok. Merugi,” kata Ferdy kepada Katadata.co.id, Kamis (14/4).
Sebelumnya Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa perusahaan menghabiskan US$ 6,7 miliar untuk pemeliharaan stok BBM dan gas selama 21 hari. Jika cadangan BBM nasional ingin ditambah ke 30 hari, maka Pertamina harus merogok kocek tambahan sebesar US$ 3 milliar.
“Jadi kalau sekarang ingin ditambahkan lagi, iya tinggal dihitung saja, tidak sanggup kami,” kata Nicke saat Rapat Dengan Pendapat dengan Komisi VII DPR pada Rabu (6/4).
Nicke menegaskan, dengan sistem distribusi yang dijalankan Pertamina, cadangan operasional BBM selama 21 hari sudah cukup untuk menjaga pasokan BBM nasional. Simak databoks berikut:
“Kalau mengenai cadangan memang harus ada kebijakan yang ditetapkan dan harus ada alokasi dana untuk cadangan bahan bakar yang kemudian bisa menambah ketahanan energi nasional,” tambah Nicke.
Senada dengan Nicke, Ferdy mengatakan pasokan BBM Pertamina selama 21 hari sudah mampu menjaga pasokan BBM nasional. Ia berharap, para pejabat negara bisa saling berkomunikasi sebelum melempar wacara ke khalayak.
Kementerian ESDM diharap berdiskusi dengan Pertamina perihal kemampuan pasokan cadangan BBM sebelum menyampaikan keputusan cadangan 30 hari kepada Komisi VII.
“Kalau pemerintah tidak bisa membantu Pertamina, pasti Pertamina akan mengambil jalan sendiri karena dia akan mempertahankan keuangan mereka karena mereka korporasi. Kementerian ESDM jangan ambil keputusan beda-beda terkait dengan kebijakan korporasi,” tukas Ferdy.