Tak Khawatir RI Kalah di WTO, Bos Vale: Ekspor Nikel Tak Lagi Ekonomis

Muhamad Fajar Riyandanu
14 September 2022, 12:31
nikel, smelter, vale indonesia, wto,
PT Antam TBK
Bijih nikel.

PT Vale Indonesia buka suara soal kans kekalahan Indonesia dalam gugatan yang dilayangkan Uni Eropa di forum Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel.

Direktur Utama Vale Indonesia, Febriany Eddy, menilai menang-kalahnya Indonesia di forum WTO tidak akan berdampak pada kelanjutan proyek hilirisasi nikel di Indonesia. Hal ini terjadi karena ekspor bijih nikel dinilai tak ekonomis lagi.

"Kalau kami lihat, ekspor bijih mentah ke luar negeri untuk diproses di luar negeri, itu biaya transportasinya besar sekali, mungkin tidak berimbang dengan harga bijih sendiri," ujarnya saat ditemui wartawan di Hotel Park Hyatt Jakarta Pusat pada Selasa (13/9).

Adapun nikel terdapat pada bijih nikel tipe saprolit dan limonit yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.

Febri menilai, saat ini praktik pertambangan nikel kerap kali berdekatan dengan pabrik pengolahan atau smelter nikel. Lokasi yang berdekatan diharap bisa mempemudah proses pemurnian dan hilirisasi. Hal tersebut dapat dijumpai smleter nikel limonit milik Vale di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

"Harus inheren dan diproses di dekat tambangnya. Di Pomalaa, Sulawesi Tenggara, pabrik pengolahan dibangun di dekat tambang. Sebenarnya banyak sekali manfaat jika diproses di dalam negeri. Kita bisa menghemat biaya transportasi kalau tidak diekspor ke luar negeri," jelas Febri.

Oleh karena itu dia berharap wacana tersebut tak memunculkan dampak negatif terhadap praktik hilirisasi di Indonesia yang telah berkembang pesat dengan banyaknya smelter yang sudah dibangun. "Hingga 2014, smelter nikel di Indonesia hanya dua. Milik Vale dan Antam. Saat ini smelter sudah banyak sekali," kata Febri.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...