G7 dan Australia Usulkan Batas Harga Minyak Rusia US$ 65-70 per Barel
Kelompok tujuh negara terkaya di dunia alias G7 mengusulkan harga minyak Rusia dibatasi di kisaran US$ 65-70 per barel untuk memangkas pendapatan negara tersebut yang bisa digunakan untuk membiayai perang di Ukraina.
Pemerintah negara-negara anggota Uni Eropa (UE) pun mendiskusikan batas harga tersebut di kelompok mereka, namun gagal mencapai kata sepakat. Beberapa negara menganggap batas harga tersebut terlalu rendah, dan lainnya menganggap masih terlalu tinggi.
“Masih ada perbedaan tingkat batas harga. Kita perlu melanjutkan secara bilateral,” kata seorang diplomat UE seperti dikutip Reuters, Kamis (24/11). “Pertemuan duta besar negara-negara UE berikutnya akan dilakukan Kamis malam atau Jumat,” kata diplomat itu.
G7, termasuk Amerika Serikat, serta seluruh Uni Eropa dan Australia, dijadwalkan untuk menerapkan batasan harga pada ekspor minyak Rusia melalui laut pada 5 Desember.
Langkah tersebut merupakan bagian dari sanksi yang dimaksudkan untuk memangkas pendapatan Moskow dari ekspor minyaknya sehingga memiliki lebih sedikit uang untuk membiayai invasi ke Ukraina.
Tetapi tingkat batas harga adalah masalah yang diperdebatkan. Polandia, Lituania, dan Estonia percaya bahwa dengan harga US$ 65-$70 per barel Rusia masih akan meraup keuntungan besar dari penjualan minyak, karena biaya produksinya hanya sekitar US$ 20 per barel.