Produksi Minyak Rusia Diramal Anjlok 1,5 Juta bph Imbas Embargo Eropa
Produksi minyak Rusia diproyeksi anjlok sebesar 1,5-1,7 juta barel per hari (bph) pada Desember 2022 menjadi 9 juta bph, ketika negara-negara Eropa mulai memberlakukan embargo impor minyak mentah dari negara tersebut. Embargo tersebut merupakan sanksi atas invasi Moskow terhadap Ukraina.
“Kami memperkirakan produksi pada Desember akan turun 1,5-1,7 juta bph dibandingkan rata-rata produksi Juni-Oktober, atau turun 14%,” kata analis dari Energy Development Center, seperti dikutip kantor berita Rusia TASS pada Kamis (10/11).
Dalam laporan yang dikutip TASS, penurunan tajam produksi minyak Rusia akan menyebabkan lonjakan harga minyak dunia. “Juga mengingat bahwa kelompok OPEC+ mengurangi target produksi pada November sebesar 2 juta bph,” kata para ahli.
Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak awal bulan ini mengatakan bahwa produksi minyak Rusia, tidak termasuk kondensat, untuk Oktober berada jauh di bawah kuota produksinya untuk bulan itu, hanya 9,9 juta barel per hari.
Produksi Oktober Rusia 1,1 juta bph di bawah kuota 11 juta bph yang ditetapkan berdasarkan perjanjian OPEC+, tetapi sebagian besar sejalan dengan perkiraan Novak yang dibuat bulan lalu. Untuk November, kuota produksi minyak Rusia di bawah pakta OPEC+ akan turun dari 11 juta bph menjadi 10,5 juta bph.
Pada Oktober, produksi minyak Rusia, termasuk kondensat, adalah 1,47 juta ton minyak per hari, atau setara 10,78 juta bph. Produksi Oktober sedikit turun dari 10,8 juta bph yang dilaporkan untuk September.
Namun, menurut laporan harian bisnis Rusia, Kommersant, pada akhir Oktober, penurunan produksi dapat dipercepat mulai November karena UE bersiap untuk memberlakukan embargo impor minyak mentah Rusia mulai 5 Desember.