Harga Minyak Makin Anjlok Imbas Kasus Covid Cina, WTI Turun 4,6%

Tia Dwitiani Komalasari
18 November 2022, 07:13
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai
Zukiman Mohamad/Pexels
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai

Harga minyak anjlok lebih dari tiga persen pada akhir perdagangan Kamis (17/11) waktu setempat atau Jumat pagi WIB. Kenaikan suku bunga AS yang lebih agresif dan meningkatnya jumlah kasus Covid-19 di Cina menambah tekanan pada harga minyak.

Pelaku pasar khawatir jika dua poin tersebut dapat mengurangi permintaan minyak.

Advertisement

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari terpuruk US$ 3,08 atau3,3 %, menjadi US$ 89,78 per barel di London ICE Futures Exchange. Ini memperpanjang penurunan 1,1% dibandingkan hari sebelumnya.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) tergelincir US$ 3,95 dolar AS atau 4,6%, menjadi US$ 81,64 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Ini juga melanjutkan penurunan 1,5% pada Rabu (16/11/2022).

"Ini semacam pukulan tiga kali lipat. Kami memiliki kasus Covid-19 yang meningkat di China, suku bunga terus meningkat di sini di AS dan sekarang kami memiliki pelemahan teknis di pasar," kata Dennis Kissler, wakil presiden senior perdagangan di BOK Financial seperti dikutip dari Antara, Jumat (18/11).

Presiden Federal Reserve St. Louis, James Bullard, mengatakan aturan kebijakan moneter dasar akan mengharuskan suku bunga naik setidaknya ke sekitar 5%. Sementara asumsi yang lebih ketat akan merekomendasikan suku bunga di atas 7%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...
Advertisement