SKK Migas Perkirakan Jawa Timur Kelebihan Pasokan Gas HIngga 2037
SKK Migas mengatakan Jawa Timur saat ini mengalami kelebihan pasokan atau ekses gas bumi hingga 2037 seiring mulai berproduksinya sejumlah lapangan migas, termasuk di antaranya lapangan Jambaran Tiung Biru.
Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan faktor kelebihan pasokan juga disebabkan oleh proyeksi permintaan gas bumi yang cenderung stagnan di Jawa Timur.
“Serta adanya tambahan produksi dari wilayah kerja (WK) Eksisting dan WK Eksplorasi, ekses gas bumi diperkirakan terjadi pada periode 2023-2037,” kata Nanang saat dihubungi Katadata.co.id pada Selasa (14/11).
Guna mengatasi hal ini, Nanang menyebut pemerintah memiliki dua langkah yang diambil untuk menyalurkan kelebihan pasokan gas ini. Baik melalui langkah jangka pendek dan jangka panjang.
Pada jangka pendek Nanang mengatakan akan melakukan skema optimalisasi dengan pola swap operasional. “Bila terjadi unplanned shutdown maupun turunnya serapan pembeli gas,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk langkah jangka panjang, pemerintah mulai 2024 akan membangun pipa transmisi Cirebon-Semarang (Cisem) Tahap II (Batang-Cirebon) sepanjang 240 kilometer (km) yang diperkirakan selesai pada 2026.
“Pembangunan ini akan menginterkoneksikan pasokan gas wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Sumatera, sehingga ekses gas dapat dipasok ke wilayah yang kekurangan gas,” kata dia.
Sementara itu Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pembangunan tahap II proyek pipa gas Cisem ini akan memasuki tahap II tahun depan. Pada tahap II ini akan dilakukan pembangunan pipa jalur dari Batang hingga Kandanghaur.
“Saat ini (ruas) Semarang-Batang telah selesai, dan sedang disiapkan proyek pipa gas Batang-Cirebon-Kandanghaur sepanjang 240 km,” kata Arifin dikutip dari laman resmi Kementerian ESDM, Selasa (31/10).
Pembangunan pipa gas Cisem ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN.
Pada tahun ini telah berhasil diselesaikan pembangunan proyek pipa gas Cisem tahap I yakni ruas Semarang-Batang sepanjang 60 km. Pembangunan tahap I menelan biaya Rp 1,13 triliun.
Sedangkan pembangunan tahap II direncanakan akan menghabiskan biaya Rp3,34 triliun, yang dimasukkan ke dalam APBN dengan skema multi years contract. Sehingga total biaya proyek pipa gas Cisem sebesar Rp4,47 triliun.
Sebagai informasi, Pembangunan pipa gas Cisem tahap I ini dimulai sejak Mei 2022. Pipa gas ini memiliki diameter pipa 20 inci untuk mentransmisikan gas bumi dengan kapasitas 116-235 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dari Stasiun ESDM Semarang di Tambakrejo.