Limbah Batu Bara FABA untuk Bahan Bangunan Tekan Biaya Proyek 50%

Muhamad Fajar Riyandanu
31 Agustus 2022, 12:04
batu bara, limbah batu bara, pln, pltu
Katadata/Muhammad Fajar Riyandanu
Ilustrasi PLTU. Limbah debu dari hasil pembakaran batu bara di PLTU dapat diolah menjadi bahan bangunan dan menekan biaya hingga 50%.

Limbah abu pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik PLN kini telah digunakan sebagai material untuk membangun rumah, jalan, hingga jembatan. Pemanfaatan FABA dinilai bisa menekan biaya hingga 50% dibanding menggunakan material konvensional.

Saat ini FABA telah digunakan untuk membangun jalan sepanjang 18,8 kilometer (km), 2 jembatan, dan sekitar 3.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memanfaatkan FABA untuk berbagai keperluan.

Direktur Manajemen Sumber Daya Manusia PLN, Yusuf Didi Setiarto, menjelaskan untuk penanganan FABA menjadi salah satu upaya untuk mencapai target Carbon Neutral pada tahun 2060. Saat ini, abu pembakaran batu bara telah menjadi sumber daya ekonomi sirkuler untuk dioptimalkan bagi kemaslahatan bersama.

Usai pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, FABA dianggap bukan merupakan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

"Melalui sinergi dengan BUMN, Pemda, TNI, Polri, dan masyarakat luas, kami bergotong royong memberi nilai tambah FABA bagi kebutuhan rakyat. Membangun jalan, rumah, sarana prasarana serta mendorong energi hijau untuk hidup yang lebih baik,” kata Yusuf dalam keterangan pers yang dikutip pada Rabu (31/8).

Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sarwono Kusumaatmaja menilai positif langkah PLN yang melibatkan masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan FABA untuk beragam kebutuhan.

"Ekonomi sirkuler adalah kegiatan berlangsung melingkar di mana ketika satu produk tercipta dan menghasilkan limbah, maka limbah itu dimanfaatkan kembali untuk menciptakan produk lain. Dengan demikian kemajuan perusahaan dan jumlah lapangan kerja baru yang luar biasa akan tercipta," tutur Sarwono.

Deputi Bidang Pengkajian Strategik Lemhannas, Reni Mayerni, menyarankan perlu segera menggelar seminar nasional agar pemanfaatan FABA dilakukan masyarakat secara lebih luas dan masif.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...